Cirebon (ANTARA News) - Sa`id (75) warga Kampung Pesisir, Gang Nelayan, Kota Cirebon, yang mengalami gangguan jiwa, Rabu memukul kepala istrinya Casih (55), dengan palu hingga luka parah sehingga korban terpaksa dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Gunung Jati Cirebon. Keterangan yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, peristiwa ini bermula ketika korban yang berprofesi sebagai tukang rongsok tiba di rumah sepulang menjual barang-barang rongsokan ke sebuah lapak di Samadikun. Korban diduga tidak mengetahui jika penyakit gila suaminya kambuh sehingga begitu tiba di rumah, korban langsung menuju ke ruang tengah dan mengambil minuman untuk menghilangkan dahaganya. Mendengar ada yang datang, Sa`id, sang suami tiba-tiba keluar dari kamar sambil membawa palu dan tanpa berkata sepatah katapun langsung mengayunkan palu ke kepala istrinya sebanyak empat kali. Korban yang tidak menyangka diserang, hanya bisa berteriak minta tolong sambil memegang kepalanya yang sudah berlumuran darah. Warga yang mendengar teriakan segera berlarian menyelamatkan korban, sementara warga lain langsung mengamankan Sa`id yang saat itu masih memegang palu berlumuran darah. Warga mengevakuasi Casih ke rumah sakit, sementara Sa`id diserahkan ke Mapolresta Cirebon yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Ditemui di ruang UGD RSUD Gunung Jati, Casih mengaku tidak mengetahui alasan suaminya berbuat seperti itu. "Suami saya memang terkadang streesnya kumat tapi belum pernah menyerang seperti sekarang," katanya. Sementara itu, Kasma(48) selaku sekertaris RW 01 Kelurahan Panjunan yang mengantar korban ke rumah sakit mengatakan, Sa`id melakukan perbuatan tersebut diduga akibat penyakit stres yang kambuh. "Dia memang sudah sebulan ini mengalami gangguan mental atau stres seperti berbicara sendiri, diduga akibat faktor ekonomi. Mungkin saat kejadian itu sedang kambuh," katanya. Sumber di Mapolresta Cirebon mengatakan, setelah menjalani pemeriksaan, tersangka masih diamankan sambil menunggu pemeriksaan kejiwaan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007