Yen terutama telah mendapat dukungan kuat dari pelarian ke aset-aset yang tidak berisiko atas aman dalam beberapa hari terakhir, meskipun pergerakan di pasar valuta asing relatif teratur dibandingkan dengan yang ada di pasar ekuitas.
Tokyo (ANTARA) - Meningkatnya kecemasan tentang dampak konflik perdagangan Amerika Serikat dan China yang memburuk terhadap pertumbuhan global, mendorong mata uang safe-haven yen Jepang mendekati level tertinggi baru-baru ini terhadap mata uang utama lainnya di perdagangan Asia pada Rabu pagi.

Yen terutama telah mendapat dukungan kuat dari pelarian ke aset-aset yang tidak berisiko atas aman dalam beberapa hari terakhir, meskipun pergerakan di pasar valuta asing relatif teratur dibandingkan dengan yang ada di pasar ekuitas.

Pada hari Rabu, indeks dolar terhadap sekeranjang enam rival utama bertahan lebih rendah di level 97,560, setelah mengakhiri sesi sebelumnya dengan kenaikan 0,1 persen.

Terhadap yen, dolar turun 0,1 persen menjadi 110,13 yen untuk kerugian hari keempatnya terhadap mata uang Jepang dan turun mendekati level terendah enam minggu di level 110,09 yen pada  awal sesi.

Pasar keuangan telah terguncang minggu ini oleh ketegangan baru dalam hubungan perdagangan AS-China.

Itu dimulai ketika Presiden AS Donald Trump men-tweet pada Minggu (5/5/2019) bahwa ia akan menaikkan tarif barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS menjadi 25 persen dari 10 persen pada akhir minggu ini dan akan "segera" menargetkan impor China yang tersisa dengan tarif.

Perunding, yang juga Wakil Perdana Menteri China Liu He pergi ke Washington minggu ini untuk mengadakan pembicaraan, dan beberapa investor menganggap ancaman Trump sebagai taktik negosiasi.

Di balik ketegangan perdagangan ini, greenback telah menyerah sekitar 1,4 persen terhadap yen, yang cenderung diuntungkan selama terjadi tekanan geopolitik atau keuangan karena Jepang adalah negara kreditor terbesar di dunia, sejak Jumat lalu.

Kumiko Ishikawa, analis senior di Sony Financial Holdings, mengatakan fokus pedagang sekarang adalah apakah yen akan menguat melewati 109,70 yen per dolar AS, tertinggi baru-baru yang terakhir kali tercapai pada akhir Maret.

“Banyak fokus adalah pada apakah dolar/yen akan menembus level ini. Jika menerobosnya, saya pikir ada banyak pedagang yang ingin melompat ke menjual," kata Ishikawa.

Dia menambahkan, ia yakin yen akan menembus level itu jika Trump akan menindaklanjuti ancamannya untuk menaikkan tarif produk-produk China senilai 200 miliar dolar AS minggu ini, dan akan mengeluh lagi tentang negosiasi perdagangan AS-China.

Di tempat lain di pasar mata uang, dolar AS sebagian besar tetap berada di kisaran baik terhadap rekan-rekannya.

Dolar Selandia Baru bertahan stabil di 0,6600 dolar AS menjelang keputusan kebijakan bank sentral Selandia Baru, yang diperkirakan pada pukul 02.00 GMT.

Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan Reserve Bank of New Zealand akan memotong suku bunga resmi sebesar 25 basis poin menjadi 1,50 persen, setelah gubernurnya mengisyaratkan bias pelonggaran pada pertemuan terakhir.

Euro pada dasarnya datar di 1,1195 dolar AS setelah sedikit menurun semalam.

Zona euro akan rebound tahun depan dari perlambatan pada 2019 dan pengangguran akan turun lebih jauh, tetapi inflasi kemungkinan akan tetap di level tahun ini dan di bawah target Bank Sentral Eropa (ECB), Komisi Eropa mengatakan pada Selasa (7/5/2019).

Pound, sementara itu, memperpanjang kerugiannya untuk ke hari ketiga, turun sedikit menjadi 1,3067 dolar AS.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019