Jakarta (ANTARA News) - Aplikasi Business Intellgence SAS siap mendukung teknologi perbankan Indonesia dalam pelaksanaan Basel II yang akan dimulai pada 2008. Managing Director SAS Indonesia Uday W Mathar di Jakarta, Kamis, menyatakan, pihaknya saat ini sudah melakukan pendekatan dengan 12 bank besar di Indonesia untuk mendukung pelaksanaan Basel II. "Mereka sudah menyatakan siap menggunakan aplikasi SAS untuk kegiatannya, namun masih menunggu sikap selanjutnya dari bank sentral," katanya. SAS selama ini sudah mendukung berbagai aplikasi teknologi perbankan Indonesia. Saat ini ada 28 pengguna SAS di Indonesia dari berbagai sektor usaha yang sekitar 60 persennya adalah perbankan. SAS pada 2008 mentargetkan 12 pengguna baru yang mayoritas masih dari dunia perbankan. Dengan pelaksanaan Basel II yang mensyaratkan adanya sistem managemen resiko dalam penyaluran kredit, SAS juga telah menyiapkan aplikasi pendukung. Dalam Basel II sendiri disyaratkan berbagai ketentuan seperti perlunya cadangan modal oleh perbankan agar jika terjadi gagal bayar oleh debitur tidak berpengaruh besar terhadap perbankan. Untuk itu, kata Business Manager SAS, Purwa Riadi, pihaknya telah menyiapkan aplikasi "pintar" yang bisa menentukan apakah suatu kredit itu layak untuk diberikan atau tidak. Ada beberapa ukuran yang digunakan untuk itu seperti hasil rating dari beberapa lembaga rating. Pelaksanaannya sendiri secara total diperkirakan baru mulai 2010 dimana setiap bank sudah harus membuat rating masing-masing berdasarkan sektor usahanya. SAS merupakan aplikasi intelligence (pintar) yang bukan hanya memberikan data saja tapi juga bisa memberikan informasi atas data tersebut. Setidaknya ada tiga hal yang bisa diberikan oleh aplikasi SAS terkait dengan data nasabah di antaranya adalah pengguna bisa mengetahui kebutuhan tunai (cash) yang harus disiapkan, dan juga memprediksi kebutuhan nasabah. "Dengan semua itu kita akan memberikan informasi yang optimal kepada pengguna," kata Purwa. SAS selama ini dikenal sebagai pemimpin pasar jasa dan aplikasi business intelligence dengan klien yang tersebar di 40 ribu lokasi. Solusi SAS dapat membantu perusahaan untuk membut keputusan bisnis secara cepat dan akurat dan membangun relasi terpadu dengan pelanggan dan suplier di bawah pedoman yang ditetapkan pemerintah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007