Jakarta (ANTARA News) - Manajemen Lion Air menolak tudingan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal yang mengatakan bahwa maskapai itu kurang jujur terkait dengan kasus copotnya penutup pada bagian exhaust (fairing of exhaust) di belakang mesin pesawat MD-90 milik Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa pagi (4/12). "Kami dapat informasi itu juga pada Selasa pagi (4/12) dan setelah dicek pada seluruh pesawat hari itu, hasilnya negatif. Artinya, tak ada temuan, pada pesawat kami, yang fairing of exhaust-nya hilang," kata Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Kamis malam. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sebelumnya menilai Lion Air kurang jujur karena jarak antara peristiwa hingga ditemukannya komponen itu milik MD-90 terlalu lama. Rusdi melanjutkan, secara teknis pesawat MD-90 yang diketahui pada Rabu malam (5/12) fairing exhaust-nya terlepas itu, sama sekali operasionalnya tidak terganggu. "Padahal, sistim cokpit MD-90 cukup canggih, tetapi tak ada satu pun indikator yang menyebutkan adanya gangguan selama penerbangan karena barang itu hanya asesoris," kata Rusdi. Namun, Rusdi tidak menafikan, kemungkinan gangguan seperti yang disampaikan Jusman Syafii Djamal bahwa fairing exhaust tidak boleh terjadi selama pesawat sedang terbang. "Bisa saja terjadi, aliran udara yang masuk menyentuh bagian sensitif setelah terbang ratusan atau ribuan jam setelahnya," katanya. Rusdi juga menyampaikan, bahwa sebagai asesoris, saat dicek oleh para teknisi pun, dari luar tidak kelihatan. "Harus naik dulu, baru melongok ke bawah, baru terlihat," katanya. Dan "hal itu terdeteksi saat kami melakukan cek ulang, daily check pada Rabu malam (5/12) pukul 12.30 WIB". Kemudian, saat itu juga, lanjut Rusdi, pihaknya melalui bagian teknik telah melaporkan temuan itu ke Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU). "Pada malam itu juga pada pukul 00.30 WIB, saya sendiri yang melaporkan ke Pak Yurlis (Direktur DSKU, red)," katanya. Ia menambahkan, atas inisiatif Lion Air, pesawat itu lalu dihentikan untuk sementara sampai investigasi selesai. "Kami sambut baik pernyataan Menhub Jusman Syafii Djamal yang menyatakan bahwa peristiwa ini insiden serius sehingga KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) harus menyelidikinya," kata Rusdi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007