Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Pasukan merebut kembali dua kota penting dari para pengikut ulama pro Taliban di Pakistan baratlaut dan membebaskan lusinan orang dari sebuah penjara gerilyawan di sebuah sekolah putri, kata para pejabat, Kamis. Keberhasilan itu dilaporkan oleh pemerintah di Lembah Swat adalah terbaru sejak Presiden Musharraf memerintahkan operasi untuk membersihkan daerah wisata itu dari anggota kelompok garis keras Islam itu. Operasi-operasi di daerah gunung itu dalam dua pekan belakangan ini menewaskan paling tidak 250 gerilyawan serta sekitar 15 tentara dan 30 warga sipil, kata para pejabat militer dan lokal. Tentara, Rabu merebut kembali kota Matta--di mana gerilyawan mengubah nama kantor polisi itu "kantor Taliban"- dan kemudian mengusir gerilyawan dari Khawazakhela , Kamis, kata pernyataan militer. "Penduduk lokal kota Matta sebagian besar menyambut kedatangan pasukan keamanan itu," kata pernyataan tersebut. Pasukan keamanan juga membongkar sebuah penjara yang didirikan gerilyawan di sekolah dasar putri di Matta dan membebaskan lusinan orang, kata seorang pejabat intelijen kepada AFP. Penduduk mengatakan larangan keluar rumah penuh diberlakukan di Lembah Swat dan pasukan yang didukung ghelikopter tempur mepatroli sejumlah kota dan desa. Jurubicara pemerintah provinsi Amjad Iqbal mengatakan tentara , Kamis mengamankan markas besar ulama garis keras Maulana Fazlullah, pemimpin gerilyawan yang berkampanye bagi pemberlakuan hukum Islam. Para pejabat pekan lalu mengatakan bahwa mereka merebut kembali pangkalan Fazlullah di sebuah sekolah agama di kota Imam Dehri dan tidak jelas kenapa operasi-operasi lebih jauh perlu dilakukan di sana. Ada laporan-laporan bahwa deputi Fazlullah, Maulanaa Shah Dauran tewas dalam baku tembak Rabu petang, kata Iqbal. Fazlullah-yang dikenal sebagai "Mullah Radio" karena pidato-pidato keras yang disiarkan di radio FM nya menyerukan perang suci terhadap pasukan pemerintah yang masih bersembunyi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007