New Delhi (ANTARA News) - Pemerintah India pada Kamis (6/12) menyatakan, telah membatalkan sebuah perjanjian senilai 550 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk helikopter Eurocopter dengan konsorsium penerbangan Perusahaan Dirgantara dan Pertahanan Aeronautika Eropa (EADS), karena menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang telah disepakati. "Pemerintah memutuskan membatalkan permohonan bagi 197 helikopter untuk Angkatan Darat India," kata juru bicara Kementerian Pertahanan India, Sitanshu Kar. Ia menyatakan, proposal baru akan diajukan dalam waktu secepatnya. Menurut Kar, perjanjian itu dibatalkan karena menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang telah disepakati namun ia menolak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut. Laporan-laporan media India dalam sebulan ini berspekulasi bahwa perjanjian itu mungkin akan dibatalkan karena keterlibatan makelar dan adanya keluhan-keluhan mengenai proses penawaran. India melarang makelar dalam perjanjian pertahanan setelah tuduhan penyuapan dalam kontrak artileri bernilai milyaran dolar pada 1980-an yang kemudian meruntuhkan pemerintah mantan Perdana Menteri Rajiv Gandhi. Eurocopter dan Bell Helicopter AS terdafar untuk kontrak itu dan negosiasi dilakukan pada tahap akhir bila ketidakberesan teratasi. Helikopter-helikopter itu, yang 60 diantaranya sedianya dibeli langsung dan 137 lagi diproduksi di India berdasarkan alih teknologi, dimaksudkan untuk menggantikan armada helikopter Cheetak dan Cheetah yang telah tua. Perusahaan Eurocopter, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya Rabu, menyatakan bahwa mereka masih bernegosiasi mengenai perjanjian helikopter itu dan hasil akhirnya akan diketahui dalam beberapa pekan mendatang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007