Jakarta (ANTARA News) - Bank DKI mendapat pinjaman sindikasi senilai 38,5 juta dolar AS dari Standard Chartered Bank bersama lima bank lainnya yang tergabung dalam sindikasi. Penandatangan sindikasi pinjaman tersebut disaksikan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo di Jakarta, Jumat. "Sindikasi bank yang memberikan fasilitas pinjaman dengan jangka waktu tiga tahun terdiri dari Standard Chartered Bank Sebagai arranger. Anggota sindikasi terdiri dari Bank Panin, Bank Mandiri, BNI, Bank Permata dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ," kata Direktur Utama Bank DKI, Winny E. Hasan. Winny mengatakan fasilitas pinjaman sindikasi ini merupakan pinjaman sindikasi pertama bagi Bank DKI yang nantinya akan disalurkan kepada debitur-debitur unit usaha syariah yang berbasis transaksi dolar AS atau yang memiliki orientasi ekspor atau yang terkait dengan perusahaan minyak dan gas. "Dari pengalaman masa lalu, fasilitas ini pernah mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) sampai dua kali lipat. Fasilitas ini semula akan dikucurkan sebesar 20 juta dolar AS dan kini ditutup dengan nilai 38,5 juta dolar AS,"katanya. Dia menambahkan rincian kontribusi fasilitas pinjaman terdiri dari Standard Chartered Bank 4,5 juta dolar AS, Bank Panin 9,5 juta dolar AS, Bank Mandiri Singapore 8 juta dolar AS, BNI Hongkong 7,5 juta dolar AS, Bank of Tokyo 4,5 juta dolar AS dan Bank Permata 4,5 juta dolar AS. Sampai dengan September 2007, total aset Bank DKI mencapai Rp 11,757 triliun, kredit yang diberikan sebesar Rp 4,589 triliun dan laba sebelum pajak Rp 180 miliar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007