Banda Aceh (ANTARA News) - Ribuan rumah penduduk yang tersebar di 19 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dilaporkan kini dilanda banjir bandang, menyusul hujan lebat yang mengguyur daerah itu selama beberapa hari terakhir. Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Jamsos) pada Dinas Sosial NAD Bukhari di Banda Aceh, Sabtu, menyebutkan, banjir kiriman itu mulai melanda wilayah Aceh Utara sejak Jumat (7/12), dengan ketinggian air di kawasan permukiman penduduk di beberapa lokasi telah mencapai satu meter. Banjir yang terparah kini melanda Matangkuli dan Langkahan yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar sekolah di wilayah terhenti, serta sebagian warga mulai mengungsi ketempat yang lebih aman. Namun belum ada laporan bangunan rumah penduduk yang rusak akibat fenomana alam itu. Menurut Bukhari, laporan sementara yang diterima tercatat tiga jembatan desa di Bukit Linteung, Kecamatan Langkahan hancur diterjang banjir serta puluhan warga dusun Pateng Siribee terpaksa dievakuasi dengan sampan untuk menyelamatkan jiwa mereka dari ancaman bahaya banjir. Selain wilayah Aceh Utara, beberapa daerah lainnya di pantai timur Aceh juga dilanda banjir, seperti sebagian wilayah Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur dan kota Kuala Simpang sebagai dampak tingginya curah hujan yang terjadi selama beberapa hari ini. Menurut Bukhari, banjir yang tidak menimbulkan korban jiwa manusia itu, mulai melanda wilayah Aceh Timur sejak Rabu (5/12) sekitar pukul 20.00 WIB hingga puluhan rumah penduduk terendam air mencapai satu meter, sehingga aktivitas masyarakat mulai terganggu. Daerah yang terendam banjir bandang tersebut meliputi Kecamatan Pantee Bidari, Simpang Jernih, Ranto Peureulak, Julok, Nurussalam, Idi Tunmong, Banda Alam, Darul Aman, Peudawa, Peureulak Barat, Peureulak Timur dan Kecamatanb Sungai Raya, namun tidak ada korban jiwa manusia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007