Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkenan menerima senator Amerika Serikat John Kerry disela-sela kunjungan kerjanya ke Bali, 10 hingga 15 Desember ini. "John Kerry ini kan punya posisi yang unik di senat AS, ...jadi kita juga punya kepentingan untuk di kubu demokrat pun hubungan RI-AS tetap kuat," kata Jurubicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, di Hotel Four Season, Bali, Senin siang. Mengingat saat ini juga tengah berlangsung sidang Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, maka menurut Dino tidak menutup kemungkinan kedua tokoh juga membahas masalah perubahan iklim. "John Kerry ini kan salah satu orang yang menentang AS menandatangani Protokol Kyoto dulu," ujarnya. Saat ditanya apakah pertemuan kedua tokoh itu dalam rangka membujuk AS untuk menandatangai Protokol Kyoto, Dino mengatakan bahwa tanda-tanda perubahan sikap AS menuju hal yang positif telah mulai tampak awal-awal tahun ini. Dalam pertemuan itu Presiden Yudhoyono didampingi oleh Menlu RI Hassan Wirajuda, Menko Polkam Widodo AS dan Dino Patti Djalal. Sementara itu John Kerry yang mengenakan jas berwarna biru dan dasi merah jambu didampingi oleh Dubes AS untuk Indonesia, Cameron Hume. Seusai melakukan pertemuan selama lebih kurang 20 menit dengan John Kerry, Presiden Yudhoyono dijadwalkan meluncurkan buku strategi konservasi dan rencana aksi orang utan di kompleks Nusa Dua.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007