London (ANTARA News) - Band hard-rock legendaris Inggris, Led Zeppelin, Senin malam, menggelar konser pertamanya dalam 30 tahun terakhir di depan sekitar 20.000 penggemarnya yang beruntung dapat menyaksikan konser reuni itu di O2 Arena, London. Tiga anggota band yang masih hidup dan penabuh drum pengganti dalam konser selama dua jam itu melantunkan sejumlah lagu mereka yang terkenal, antara lain "The Song Remains the Same", "Whole Lotta Love" dan "Stairway to Heaven". Para penonton juga meliputi para penggemar dari seluruh dunia yang memperoleh tiket masuk melalui undian dari sekitar hampir 20 juta orang yang ikut membeli karcis secara elektronis. Menurut laporan DPA, banyak dari mereka masih terlalu muda untuk menjadi penggemar band tersebut, mengingat puncak kejayaan Led Zeppelin berlangsung pada dasawarsa 1960 hingga awal dekade 1980-an. "Saya telah menunggu selama 30 tahun untuk menyaksikan konser mereka," ujar John Charles, seorang warga kota London berusia 48 tahun. "Konser yang fantastis. Jimmy Page, anda gitaris yang hebat," katanya kepada AFP di O2 Arena. "Robert Plant sungguh mengagumkan," tambah Deborah Mataya, 46 tahun, yang terbang dari Chicago untuk menyaksikan show tersebut. Pergelaran yang telah lama ditunggu-tunggu itu, 27 tahun setelah band itu pecah pada 1980 menyusul kematian drummer John Bonham, didahului dengan pemutaran film dokumenter Led Zeppelin semasa masih berada di puncak kejayaannya, sebelum para anggota band muncul dari kegelapan. Teka-teki show berikut Menurut teorinya, konser itu hanya digelar sekali saja, seperti yang dikatakan vokalis Plant konser hanya berlangsung sekali saja dan tak akan diikuti dengan pertunjukan keliling. Namun demikian, Page dan pemetik bas Paul Jones memberi isyarat pada pekan lalu bahwa kemungkinan akan ada konser lagi. Sementara para penggemar menuju tempat show pada malam itu dengan senyum mengembang, ada harapan yang jelas bahwa Led Zeppelin, didorong oleh konser mereka yang sukes Senin malam, akan memutuskan untuk tampil bersama lagi. "Saya harap mereka akan menggelar mini-tour" kata Mataya, sedang Richard Cooper, rekan senegaranya yang kini berusia 37 tahun asal Memphis, Tennesse, merasa gembira bisa menonton show mereka. "Ini seperti pengalaman sekali seumur hidup", tutur Cooper. Konser reuni ini diselenggarakan untuk menghormati Ahmet Ertegun, promotor musik dan pendiri label rekaman Atlantic Records kelahiran Turki, yang tutup usia tahun lalu pada umur 83 tahun setelah jatuh di belakang panggung saat konser Rolling Stones dan kemudian mengalami koma. Seperti juga Led Zeppelin dan Rolling Stones, Ertegun dengan Atlantic Records-nya membantu meluncurkan karir beberapa penyanyi, mulai dari Ray Charles hingga ke Aretha Franklin. (*)

Copyright © ANTARA 2007