Kuala Lumpur (ANTARA News) - Enam orang ditahan lagi oleh polisi Malaysia berkaitan dengan keikutsertaan dalam demonstrasi Bersih di parlemen Malaysia, dua diantaranya aktivis pers, sehingga total yang ditahan mencapai 22 orang. "Enam orang lagi baru ditahan. Dua diantaranya aktivis pers, yakni Wong Chin Huat sebagai Ketua WAMI (Writers Against Media Censorship) dan V Gayathry, merupakan Direktur Eksekutif CIJ (Centre for Independent Journalism," kata juru bicara PKR (Partai Keadilan Rakyat), Elizabeth Wong, di Kuala Lumpur, Selasa. Satu orang lagi adalah aktivis HAM yakni Direktur Eksekutif Suaram (Suara Rakyat Malaysia), Yap Swee Seng dan dua lagi yakni Kepala Litbang PAS (Partai Islam Malaysia), Dr Dzulkifli Ahmad, serta warga biasa, Mokhtar Rozaidi dan Noorashimah. "Jadi totalnya yang ditahan berjumlah 22 orang," kata Wong. Suaram adalah pemantau hak asasi manusia tandingan dari lembaga serupa yang dibentuk kerajaan Malaysia, Suhakam (Suruhanjaya Hak Asasi Manusia) Elizabeth Wong mengungkapkan pula, aktivis radikal Tian Chua telah diangkut dari kantor polisi Kuala Lumpur ke pengadilan Kuala Lumpur di Jalan Duta dengan alasan yang tidak jelas. Tian, Senin malam (10/12), baru saja dilepaskan oleh pengadilan Kuala Lumpur, Selasa pagi, sudah ditahan polisi, karena ikut serta dalam demonstrasi Bersih. Organisasi Bersih kembali menggelar demonstrasi di Parlemen, Selasa, untuk menyampaikan tuntutan agar Ketua SPR (Suruhanjaya Pilihan Raya =KPU di Indonesia), Abdul Rashid Abdul Rahman tidak diperpanjang lagi, karena dinilai tidak jujur dan berimbang dalam melaksanakan Pemilu. Organisasi Bersih menuntut Pemilu di Malaysia dilaksanakan dengan Jurdil. Pada Sabtu, 10 November 2007, sekitar 20.000 pendukung Bersih melakukan demonstrasi di Kuala Lumpur. Sementara itu, para demonstran dari berbagai organisasi politik dan sosial yang berkumpul di kantor pusat PAS (Partai Islam Malaysia), Kuala Lumpur yang akan beriringan ke parlemen telah dipecah dan dibubarkan. Kantor PAS sendiri dikepung oleh polisi. Polisi telah menutup dan membarikade jalan-jalan menuju parlemen. Begitu pula jalan menuju Dataran Merdeka dan Kantor Pusat PAS (Partai Islam Malaysia), juga ditutup. Akibatnya, berbagai jalan di Kuala Lumpur mengalami kemacetan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007