Medan (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut mensinyalir kelangkaan dan gejolak harga semen yang terjadi mulai pekan lalu merupakan ulah pedagang yang memanfaatkan permintaan yang tinggi pada akhir tahun ini. Wakil Kepala Disperindag Sumut, Romel Sembiring, di Medan, kemarin, mengatakan, pihaknya sudah menelusuri permasalahan terjadinya kelangkaan dan harga jual semen yang naik itu. "Untuk sementara penyebabnya diperkirakan akibat pedagang yang melakukan spekulasi," katanya. Mengutip pengakuan pengakuan produsen dan distributor, Romel mengatakan, mereka tidak mengurangi alokasi ke Sumut, sementara distributor juga menegaskan tidak ada kenaikan harga jual ke pengecer. Untuk menekan terjadi lebih parahnya kelangkaan dan harga jual yang melonjak, pihaknya sudah mewanti-wanti agar produsen maupun distributor melancarkan penyaluran. "Dengan kelancaran distribusi diharapkan konsumen tidak menjadi panik dan melakukan aksi borong yang bisa menyebabkan pengecer berspekulasi,"katanya. Kepala Bidang Penerangan dan Publikasi PT Semen Padang Ariyanto Thaib, yang dihubungi, menegaskan perusahaannya tidak pernah mengurangi pasokan ke Sumut. Dia juga mengakui, sejauh ini, untuk pengangkutan juga dipastikan tidak ada masalah. Pengamatan ANTARA, harga semen di pasar Medan, berkisar Rp41 ribu per zak untuk ukuran 50 kg jauh diatas harga normal yang sekitar Rp35 ribuan per zak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007