Jakarta (ANTARA News - Modal awal Perum LKBN ANTARA akan segera keluar dan saat ini masih menunggu penyusunan neraca keuangan dengan Departemen Keuangan. "Kami akan segera keluarkan modal. Jangan khawatir," janji Sekretaris Menteri Negara BUMN, Said Didu, di Jakarta, Kamis, saat memberikan sambutan dalam rangka peringatan HUT LKBN ANTARA ke-70. Menurut Said Didu, ANTARA merupakan BUMN ke-140 atau terakhir. Biasanya sebagai "anak bungsu" semua kebutuhannya akan diperhatikan, termasuk untuk modal awal yang digunakan dalam menjalankan bisnisnya. Said mengatakan bergabungnya ANTARA menjadi Perum merupakan langkah maju karena selama ini statusnya tidak jelas. "Sekalipun pimpinannya diangkat presiden, akan tetapi status karyawan dan gajinya tidak jelas," ujarnya. Dia menjamin kepada mitra kerja asing (kantor berita asing) seperti Reuters, AFP, AP, dan sebagainya bahwa ANTARA akan tetap independen sekalipun kini statusnya menjadi BUMN. Akan tetapi sebagai BUMN, Said mengatakan ANTARA nantinya juga memiliki tugas-tugas negara. Terkait hal itu akan ada anggaran berikut sisa usahanya (marjin), sekalipun yang sudah-sudah sisanya sangat terbatas. Keberadaan ANTARA sebagai BUMN akan semakin memudahkan dalam menjalin kerjasama dengan mitra asing maupun mitra di dalam negeri, seperti saat ini bekerjasama dengan Merpati (BUMN jasa penerbangan), katanya. Dalam usia yang sudah lebih 70 tahun, katanya, momentum menjadi Perum seharus sebagai awal mulai melaksanakan konsolidasi sebelum memasuki kancah bisnis di bidang media. Dia juga menjamin sebagai Perum sekalipun statusnya sebagai badan usaha, akan tetapi keberadaannya akan dijamin pemerintah. "Apalagi sebagai anak bungsu harus kami jaga. Kalau saudara lainnya kenyang, tetapi adiknya kelaparan tentunya kami akan berdosa," janji Said yang disambut tepuk tangan ratusan karyawan. Hadir dalam HUT ANTARA para dubes negara sahabat, pejabat pemerintah, direksi BUMN, direksi sejumlah perusahaan multi nasional, termasuk Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007