Medan (ANTARA News) - Kantor Search and Rescue (SAR) Medan meningkatkan status menjadi siaga satu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor dan banjir di Sumatera Utara (Sumut) menyusul tingginya intensitas hujan. "Dari pengalaman tahun sebelumnya menjelang pergantian tahun, intensitas hujan di daerah ini cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor," kata Kepala Kantor SAR Medan, Dianta Bangun, di Medan, Kamis. Untuk itu, lanjutnya, secara internal mereka meningkatkan status menjadi siaga satu kepada 36 personil kantor SAR Medan. Dia juga mengatakan, dari pengalaman beberapa tahun terakhir saat pergantian tahun sejumlah daerah di Sumut rawan terjadi bencana seperti pada Desember 2006 banjir melanda Kabupaten Langkat dan memakan korban jiwa. "Sejak tsunami 2004 banyak musibah menimpa daerah itu terutama yang disebabkan faktor alam. Jika di daerah pantai barat Sumut rawan longsor, maka di kawasan pantai timur rawan banjir karena banyak daerah aliran sungai seperti banjir yang merendam Langkat di penghujung 2006," katanya. Ia mengatakan, awal Desember tahun ini banjir telah merendam Kabupatan Aceh Timur dan sekitarnya dan membuat pihaknya ikut mengambil peran dalam proses evakuasi dan menyalurkan bahan makanan. "Karena terputusnya jalur Aceh Timur ke Banda Aceh akibat terendam air, kita diminta untuk membantu proses evakuasi dan menyalurkan makanan hingga pelosok desa di kabupaten itu. Kita telah mengirimkan enam orang personil pada 9 Desember 2007 dan saat ini sedang bertugas", katanya lagi. Berdasarkan data kantor SAR Medan sedikitnya pada tahun ini kantor telah melakukan 15 kali operasi, baik di darat maupun di laut, seperti pencarian dua orang mahasiswa Medan yang hilang saat mendaki Gunung Sibayak dan ditemukan selamat dan mengevakuasi lima orang anak buah kapal nelayan yang ditabrak Kapal Tanker.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007