Nusa Dua (ANTARA News) - Berbicara di hari terakhir sidang tingkat tinggi Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), di Nusa Dua, Bali, Jumat, Walikota New York Michel R. Bloomberg menegaskan bahwa kebijakan Amerika Serikat soal perubahan iklim akan berubah dalam waktu dekat. Menurut dia, memang kebijakan pemerintah federal Amerika saat ini masih tidak mengupayakan reduksi emisi karbon sesuai rekomendasi IPCC (Panel Antar-Pemerintah tentang Perubahan Iklim). Dalam laporan ke-empat IPCC yang dirilis sebulan lalu, perubahan iklim masih bisa dicegah lajunya bila emisi gas rumah kaca khususnya karbondioksida (CO2) direduksi 25-40 persen pada tahun 2020, dan dipangkas 60-80 persen pada tahun 2050. Amerika Serikat hingga saat ini belum menunjukkan indikasi ke arah upaya reduksi emisi berskala nasional, namun Bloomberg menegaskan bahwa kondisi tersebut akan segera berganti seiring dengan peralihan cara pandang negeri ini terhadap fenomena perubahan iklim. Ia menegaskan bahwa saat ini saja kota New York telah bergabung dengan 700 kota di Amerika, dan berinisiatif melakukan reduksi emisi karbon secara sukarela. "Sebanyak 700 kota dan 80 juta penduduk Amerika telah berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon," katanya. Bloomberg mengingatkan inisiatif dari kota-kota di seluruh penjuru Amerika adalah gambaran perubahan pandangan penduduk negeri itu tentang iklim global. Secara khusus Walikota New York mendesak delegasi Amerika yang hadir di sidang UNFCCC Bali segera bergerak ke arah yang lebih kondusif dan positif terhadap reduksi emisi. Bloomberg mengatakan upaya reduksi emisi tidak akan mengancam kemajuan sektor ekonomi Amerika, justru sebaliknya upaya ke arah itu akan membuka peluang positif bagi seluruh negeri. "Mari kita fokuskan apa-apa usaha yang bisa kita lakukan, jangan sibuk melihat masa lalu dan apa hambatan kita mencapai target reduksi," kata dia. Dan ketika sudah memasang target, lanjut Bloomberg, semua pihak harus menyebutkan cara-cara yang jelas untuk mencapai patokan target itu. New York, menurut Bloomberg, telah menargetkan reduksi emisi hingga 30 persen pada tahun 2030. "Untuk mencapai target itu, kami akan mengganti pabrik serta pemasok listrik yang banyak mengeluarkan emisi karbon dengan pabrik dan pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan," katanya. Selain itu "Gotham City" juga telah berkomitmen untuk menanam 1 juta pohon dalam tempo 10 tahun menjelang. "Pada tahun 2012 semua taksi di New York akan menggunakan teknologi hibrid, sehingga gas buangnya bisa rendah karbon, dan para pengemudi taksi bakal bisa hemat 5.000 dolar per tahun dari biaya bahan bakar," ujar Bloomberg merinci strategi-strategi yang akan ditempuh kota itu. Para delegasi Amerika Serikat dalam sidang UNFCCC Bali terus menyatakan keengganannya untuk berkomitmen melakukan reduksi emisi sesuai target IPCC. Alih-alih mencantumkan target reduksi karbon di "Bali Roadmap", mereka lebih suka mengembangkan diplomasi pencarian kesepakatan "shared vision" alias visi bersama soal masa depan kerangka kerjasama penanggulangan perubahan iklim.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007