New York (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (13/12) mengumumkan, 11 stafnya telah dikonfirmasikan tewas dalam serangan-serangan bom di Aljazair dan jumlah korban di kalangan petugas PBB dikhawatirkan akan makin meningkat pada laporan kemajuan pencarian di kompleks PBB yang hancur. Serangan dua bom yang terjadi Selasa menewaskan lebih dari 70 orang dan menghancurkan gedung Program Pembangunan PBB, yang merupakan kantor bagi beberapa badan PBB yang mempekerjakan 19 orang dari berbagai bangsa dan lebih dari 100 karyawan setempat. "Kami sekarang bisa membenarkan bahwa 11 staf PBB meninggal dan jumlah korban mungkin akan bertambah pada saat ditemukan jasad-jasad lainnya," kata Marie Okabe, perempuan juru bicara PBB. Dia mengatakan, pihaknya melakukan identifikasi secepatnya atas jenazah-jenazah itu dan kemudian sanak familinya akan diberitahu, kata PBB yang akan mengumumkan lebih banyak informasi mengenai para korban pemboman dahsyat tersebut. Dilaporkan bahwa di sana masih terdapat sekitar lima orang staf PBB yang hilang. Serangan-serangan itu menimbulkan korban buruk bagi misi PBB sejak kantor pusat PBB di Baghdad diledakkan pada Agustus 2003, yang menewaskan 22 orang, termasuk ketua misi Sergio Vieira de Mello dari Brazilia, demikian laporan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007