Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengingatkan pengusaha muda nasional agar jangan mudah terjun ke kancah politik apalagi sampai memperdagangkan politik. "Saat ini, pengusaha terjun ke politik itu sah-sah saja. Berpolitik baik, berdagang juga baik..yang tidak baik adalah jika anda memperdagangkan politik," katanya, dalam pengarahannya pada pembukaan Sidang Pleno II dan Musyawarah Nasional Khusus HIPMI di Makassar, Jumat malam. Wapres mengakui banyak pengusaha muda yang ingin terjun ke politik apalagi saat ini konstitusi menetapkan pegawai negeri dan tentara dilarang berpolitik. "Namun, jika banyak pengusaha yang terjun ke politik, apalagi yang baru memulai usahanya siapa yang akan meneruskan usaha itu. Dan siapa yang akan memanfaatkan stabilitas politik yang berangsur membaik," tuturnya. Jadi, tambah Jusuf Kalla, lebih baik pengusaha muda nasional memfokuskan diri pada pengembangan usahanya hingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa menjadi lebih baik. "Kalau saya dan pak Ical (Menko Kesra Aburizal Bakrie-red), yang telah 30 tahun menjadi pengusaha, boleh lah mencari pengalaman baru di politik bahkan membawa pengalaman berusaha untuk berpolitik...tapi jangan dicampur aduk antara usaha dan politik, apalagi memperdagangkan politik. Dan jangan terlalu cepat terjun ke politik," kata Wapres menegaskan. Dalam kegiatan tersebut, Wapres juga mengingatkan para pengusaha muda untuk selalu berani memulai dan mengambil risiko untuk memajukan usahanya secara optimal hingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Bagaimana pun, tambah Jusuf Kalla, kemajuan sebuah bangsa sangat tergantung pada pertumbuhan ekonominya. Sebuah bangsa akan dihormati jika ekonominya maju. "Cina dulu tidak ada yang memandang, kini begitu ekonominya tumbuh baik, kini Cina dihormati begitu pun dengan Singapura dan India," ujarnya. Pertumbuhan ekonomi yang kondusif membutuhkan pengusaha-pengusaha muda yang tangguh dan berani memulai serta mengambil risiko disertai penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, katanya. Wapres menambahkan, tidak ada alasan bangsa ini tidak bisa maju karena sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah yang tidak dimiliki bangsa lain. Dalam acara itu, Wapres berkesempatan mengadakan dialog dengan anggota HIPMI sekaligus menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan kerja sama antara HIPMI dengan Departemen Pertanian dan Perum Bulog. Penandatangan nota kesepahaman itu masing-masing dilakukan Ketua Umum HIPMI Sandiaga S Uno, Kepala Perum Bulog Mustafa Abubakar dan Menteri Pertanian Anton Apriyantono.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007