Denpasar (ANTARA News) - Jajaran Polda Bali masih memburu pelaku yang diduga telah bertindak selaku gembong kasus jual-beli gadis antarpulau setelah berhasil meringkus beberapa anggota jaringannya. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. AS Reniban yang dihubungi di Denpasar Jumat membenarkan pihaknya kini tengah berupaya mengungkap kasus tersebut secara tuntas, termasuk meringkus tersangka dalangnya. "Kita duga ada dalang yang berperan. Karenanya, kini kita buru orang yang telah mengomandani aksi bejat itu," katanya. Kasus jual-beli anak wanita antarpulau tersebut terungkap setelah salah seorang korban, Rky (17), berhasil kabur dari "sarang penyamun" di Denpasar, kemudian datang melapor kepada pihak Polda Bali. Dari laporan gadis asal Indramayu, Jawa Barat, yang telah dijual oleh sindikat ke sebuah tempat hiburan malam di Jalan Teuku Umar Denpasar itu, polisi sejak pertengahan pekan ini berhasil meringkus dua tersangka pelakunya. Selain menangkap tersangka pelaku, petugas juga memeriksa seorang wanita tempat hiburan malam Akasaka Denpasar, yang diduga terkait dalam kasus tersebut. Menurut petugas, pihaknya yang melakukan penyelidikan, berhasil meringkus tersangka Pur dan On (karyawan Akasaka), keduanya asal Indramayu yang selama ini diketahui menjual sejumlah gadis asal Jawa Barat ke Pulau Dewata. Pur dan On ditangkap di Terminal Ubung Denpasar, saat dia kembali membawa tiga gadis berumur 16 hingga 19 tahun ke Pulau Dewata. Dari hasil pemeriksaan pendahuluan, baik korban Rky maupun ketiga gadis yang nyaris terjerumus ke lembah hitam, mengungkapkan bahwa mereka bersedia diajak Pur dan On meninggalkan kampung halaman, setelah dijanjikan bekerja di hotel atau restoran dengan gaji Rp3 juta.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007