Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengumumkan sebuah maskapai baru berkonsep pelayanan penuh (full service), Eagle Air, dijadwalkan mulai beroperasi pertengahan 2008. "Izin SIUP-nya sedang diproses. Mereka mengajukan sudah lama dan pertengahan 2008 dijadwalkan beroperasi," kata Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, Budhi M. Suyitno, kepada pers usai pembukaan dan kuliah umum Magister Manajemen program Manejemen Transportasi Udara, kerjasama PT Angkasa Pura I dan Pascasarjana Universitas Sahid di Jakarta, Senin. Menurut Budhi, maskapai baru tersebut milik PT Global Transport Service anak usaha PT Bhakti Investama Tbk.Sebelumnya, pada April 2007, Bhakti Investama Tbk melalui Global Transport Service telah membeli 50 persen saham PT Adam SkyConnection Airlines (AdamAir). Untuk itu, lanjutnya, Eagle Air sudah menandatangani kontrak pembelian 16 unit Boeing 737-800 generasi terbaru (NG) dan 27 unit pesawat jet CRJ-900 keluaran pabrik Kanada Bombardier Aerospace. Dijelaskannya, potensi pasar bagi Eagle Air tetap terbuka karena akan membidik pasar yang berbeda, yaitu penerbangan full service. "Dia akan jadi alternatif dan back up bagi penerbangan full service yang selama ini hanya dilakukan Garuda Indonesia," katanya. Selain itu, kata Budhi, pihaknya juga mendorong, maskapai domestik terjun di penerbangan rute-rute pengumpan (feeder) berjadwal. "Ternyata peminatnya banyak. Sejumlah maskapai sudah bersiap di sektor ini antara lain Aviastar, Janish Airline, Susi Air," katanya. Budhi menambahkan, sebenarnya dari sisi pendapatan per penumpang per km (yield), penerbangan di rute-rute feeder sangat tinggi. "Namun, kendalanya selama ini, pesawatnya yang sulit," katanya. Tidak hanya Eagle Air, Sekretaris Perusahaan dan Humas Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsi secara terpisah, pihaknya dengan kedatangan 19 pesawat B737-900ER terbaru hingga tahun depan, Lion juga bersiap masuk ke pelayanan full service. "Pada pertengahan Juni 2008, saat kami berulang tahun, Lion Air full service siap diluncurkan dengan tanpa menaikkan tarif yang ada," kata Hasyim. Kongkretnya, pada awal 2008, pesawat B737-900ER yang dioperasikan maskapai itu akan didisain ulang dengan menambah kelas bisnis 10 kursi. Selama ini, B737-900ER didisain seluruh tempat duduk berjumlah 213 kelas ekonomi. Pada bagian lain, Budhi menjelaskan bahwa menugurus ijin maskapai, khususnya ijin operasi (Air Operator Certificate/AOC) tidak mudah. "SIUP (surat ijin usaha penerbangan) memang gampang, tetapi AOC sulit," kata Budhi. Hal itu terkait keputusan pemerintah yang mensyaratkan setiap maskapai baru harus memenuhi kriteria kategori II pemenuhan (compliance) persyaratan keselamatan (safety), keamanan (security), dan pelayanan (service). "Selain itu, harus memiliki minimal lima pesawat. Ternyata banyak yang tidak mampu," katanya. Kesulitan lainnya yang dihadapi maskapai baru adalah kesulitan mencari pilot dan sumber daya manusia yang sangat strategis untuk pengoperasian pesawat.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007