Jakarta (ANTARA News) - Operator jaringan seluler "Fren", PT Mobile-8, menyatakan telah menerima ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas. Sekretaris Perusahaan Mobile-8, Fransisca, dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, menyebutkan, ijin jaringan lokal dengan mobilitas terbatas yang lebih dikenal dengan sebutan "Fixed Wireless Access" (FMA), telah diterimanya pada 7 Desember 2007. ANTARA sebelumnya memberitakan Mobile-8 berencana mengembangkan produk baru jaringan terbatas (Fixed Wireless Access/FMA) pada awal tahun depan. Director & Chief Corporate Affairs Mobile-8, Merza Fachys, pada awal Desember lalu (4/12) mengatakan, pihaknya berencana mengeluarkan produk jaringan terbatas, FMA, pada awal tahun depan. Menurut Merza, selama ini produk perseroan yang terkenal dengan merek "Fren" merupakan produk yang berbasis CDMA (Code Data Multiple Access) dengan jaringan nasional (full mobile), dan kini sedang mengembangkan jaringan terbatas. Untuk tahap pertama jaringan terbatas ini akan beroperasi di enam kota di Jawa dan ijin pengoperasian jaringan ini telah diperoleh pada pertengahan tahun ini. Mengenai pengembangan produk ini, Merza mengatakan secara teknologi Mobile-8 telah tersedia fasilitas ini dan ijin telah didapatkan. Sementara untuk investasi pengembangan produk ini, dia tidak bisa merinci secara pasti. "Dana pengembangan produk ini saya tidak hafal, dana ini dari Capex (belanja modal) 2007 yang mencapai 125 juta dolar AS," tambahnya. FREN merupakan salah satu perusahaan operator komunikasi yang berbasis CDMA pertama di Indonesia telah memiliki jaringan di pulau Jawa, Madura, Sumatera, Bali, Klimantan dan Sulawesi. Pada 2010, kata Merza, perseroan mentargetkan jaringan seluruh nusantara diharapkan dapat terpenuhi. Untuk pembukaan jaringan baru ini, FREN 2008 menganggarkan Capex sama dengan tahun ini, yakni 125 juta dolar AS. Teknologi FREN adalah CDMA2000 1x dan CDMA2000 1xEV-DO dalam jaringan nasionalnya yang beroperasi di frekuensi 800 MHz.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007