Cirebon (ANTARA News) - Ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kesambi Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa sekira pukul 11.15 WIB, terlibat bentrok hingga seorang diantaranya tewas, seorang menderita luka berat, dan enam lainnya luka ringan. Seorang petugas di LP itu, Tanto, mengungkapkan bentrokan tersebut melibatkan kelompok Jawa-Sunda dengan kelompok DKI-Sumatra yang dipicu saat pembagian jatah makan siang. "Pembagian jatah makan siang dimulai di Blok A, namun baru sampai Blok B, ternyata di Blok D sudah terjadi keributan yang belum jelas sebabnya, sehingga memancing napi lain terlibat," katanya. Napi dari blok lain dalam sekejap ikut terlibat bentrokan karena saat pembagian jatah makanan pintu antar blok memang dibuka. Bentrokan berlangsung sampai setengah jam lebih, karena mereka yang terlihat tidak menghiraukan tembakan peringatan yang hampir 10 kali dilontarkan. Kalapas Kesambi Fakih Fattah yang juga terlibat langsung meredakan bentrokan, meminta agar kedua kelompok memisahkan diri, namun sebagian besar tidak menghiraukan imbauan dan terus saling melempar batu. Bahkan, beberapa narapidana justru menantang untuk ditembak saja. Keadaan baru bisa dikendalikan setelah satu peleton pasukan Dalmas Polresta Cirebon tiba dilokasi dan mulai memisahkan dua kelompok yang bersitegang. Dan mereka digiring kembali ke blok tahanan masing-masing. Kelompok DKI-Sumatra semula menolak untuk kembali ke blok karena tidak ada jaminan keamanan mereka untuk tidak dikeroyok narapidana kelompok Jawa-Sunda. Namun, akhirnya semua napi bisa dikembalikan ke blok masing-masing. Setelah dilakukan penyisiran di setiap blok barulah diketahui ada satu korban tewas atas nama Darkila (45), narapidana asal Arwaningun, Cirebon, yang mengalami luka tusuk di kekujur tubuhnya. Korban dibawa keluar melalui pintu samping kiri LP dan dengan kendaraan Toyota Kijang bernomor polisi E 452 A, ia dilarikan ke kamar mayat RSUD Gunung Jati untuk diotopsi. Satu-satunya korban luka berat yang dilarikan ke rumah sakit yaitu Riko (21), asal Bengkulu, yang mengaku saat kejadian sedang istirahat di selnya. Ia didatangi puluhan narapidana lain yang sebagian asal Cirebon dan langsung mengeroyok dirinya. "Saat kejadian saya lagi tidur-tiduran, tiba-tiba dikepung puluhan napi lain. Mata saya sampai gelap dan tidak tahu berapa orang yang mengeroyok," katanya yang terbaring di ruang Unit Gawat Darurat RSUD Gunung Jati Cirebon. Satuan Serse Polresta Cirebon masih melakukan penyidikan untuk mengungkap latar belakang bentrokan dan mencari para pelaku yang menyebabkan tewasnya salah satu napi. Sampai saat ini ANTARA masih belum mendapat konfirmasi tentang sebab-sebab bentrokan dan nama-nama korban dari Kalapas Kesambi Fakih Fattah. Beberapa kali ponselnya dihubungi ANTARA, tetapi selalu tidak diangkat.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007