Jakarta (ANTARA News) - Hubungan persahabatan Indonesia dan Jepang yang menjelang 50 tahun usianya pada 2008, perlu direvitalisasikan dan diaktualisasikan, bukan saja karena di sisi penanaman modal misalnya, nilainya terus menurun, perlu juga dikembangkan hubungan pada tingkat "rakyat ke rakyat". Pendapat itu mengemuka dalam pertemuan antara pimpinan media massa dengan panitia Peringatan 50 tahun Persahabatan Indonesia dan Jepang di Jakarta, Selasa. Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua Panitia Penyelenggara, Rahmat Gobel yang juga menjabat Wakil Ketua Perhimpunan Indonesia Jepang (PPIJ), Seiji Komuro dari Klub Jepang di Jakarta (JJC) dan sejumlah pimpinan serta wartawan senior media massa. Wartawan senior Sabam Siagian menilai bahwa hubungan Indonesia dan Jepang perlu ditingkatkan lagi, bukan dengan alasan untuk menghambat peningkatan kerjasama dengan China yang perekonomiannya semakin maju dan berkembang, tetapi memang bernilai strategis bagi stabilitas keamanan di kawasan Asia. Suryopratomo dari Kompas mengemukakan bahwa khususnya pihak Indonesia hendaknya melakukan introspeksi terhadap turunnya nilai investasi Jepang di Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini. Jepang yang pernah menduduki peringkat satu dalam penanaman modal asing di Indonesia, berdasarkan data pada 2006 hanya bernilai 443,6 juta dolar AS atau di bawah Malaysia, Singapura, Inggeris, Korea Selatan dan Swiss. Seorang wartawan lainnya mempertanyakan, kenapa menjelang 50 tahun usia persahabatan kedua negara, Indonesia tidak pernah belajar atau meniru nilai-nilai positif dalam budaya Jepang yang antara lain mengedepankan sikap disiplin, kerja keras, kejujuran, menghormati senioritas dan budaya malu. Sedangkan Seiji Komuro mengemukakan bahwa Jepang tidak menganggap Indonesia hanya tempat mencari keuntungan untuk dieksploitasi, tetapi lebih dari itu, negara sakura itu ingin menggalang kemitraan dengan Indonesia, karena baik dari sejarahnya, posisi geopolitik maupun letak geografisnya memang bernilai strategis. "Ini bukan pandangan pribadi saya, tetapi sebagian besar orang Jepang juga berpandangan sama, " demikian tandasnya. Berbagai acara akan diselenggarakan, baik di kota-kota Indonesia maupun di Jepang untuk memperingati 50 tahun hubungan kedua negara, sedangkan acara pembukaan (kick-off) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta dijadualkan pada 20 Januari 2008. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ratu Akishino diharapkan hadir dalam acara ini. Program lainnya antara lain tukar-menukar seniman, generasi muda dan intelektual kedua negara, penerbitan buku foto oleh ANTARA, konferensi Rektor dan Wakil Rektor Perguruan Tinggi kedua negara, undangan bagi 300 mahasiswa Indonesia ke Jepang, Pameran Indonesia - Jepang oleh harian Kompas dan Nikkei, serta sejumlah pameran lainnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007