Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kegiatan atau hal-hal yang menghambat investasi dihilangkan demi tercapainya target-target investasi yang ditetapkan pemerintah. "Saya berharap, hal-hal yang dapat menghambat iklim investasi harus dihilangkan," katanya dalam acara penyerahan penghargaan kepada kabupaten/kota penyelenggara Pelayanan Terpadu satu Pintu terbaik dan perusahaan PMA/PMDN terbaik 2007 di Istana Negara Jakarta, Selasa. Karena itu, Presiden mengajak para gubernur, bupati dan walikota untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendukung investasi yang sudah ada serta menyederhanakan proses perizinan investasi yang masih berbelit-belit. Dalam acara yang dihadiri Kepala BKPM M Luthfi, Menteri Perdagangan Mari Pangestu dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris tersebut, Kepala Negara juga meminta agar administrasi perpajakan dan kepabeanan disederhanakan. "Khusus kepada pemerintah daerah, saya meminta untuk meninjau kembali Peraturan Daerah (Perda) yang bermasalah sehingga menambah beragamnya pungutan daerah," kata Presiden. Pemerintah, lanjutnya, telah membatalkan lebih dari 100 Perda yang menimbulkan ekonomi tinggi. Selain itu, pemberian insentif fiskal bagi kegiatan investasi juga telah dilakukan. Ia menambahkan, lebih dari 80 persen dari 85 tindakan yang terdapat dalam kebijakan Iklim Investasi tahun 2006 lalu telah berhasil diselesaikan, di antaranya adalah penerbitan UU Penanaman Modal yang baru, penyederhanaan prosedur pemberian persetujuan investasi dan pengesahan pembentukan perseroan terbatas. Di akhir sambutannya, Presiden Yudhoyono mengajak para bupati dan kepala daerah yang belum menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk segera memperbaiki mekanisme pelayanannya, baik kepada penanam modal maupun kepada masyarakat luas. Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) M Luthfi mengatakan, dari 465 kabupaten/kota yang ada di Tanah Air, baru sekitar 183 kabupaten/kota yang telah mengadakan PTSP. Luthfi juga menambahkan, berdasarkan data BKPM, nilai realisasi investasi tahun 2007 tercatat Rp125,94 triliun atau setara 13,99 miliar dolar AS, melonjak 169,02 persen dibanding realisasi investasi selama tahun 2006 yang mencapai Rp74,51 triliun atau 8,28 miliar dolar AS. Dari total penanaman modal Rp125,94 triliun, investasi asing (Penanaman Modal Asing/PMA) mencapai Rp91,8 triliun atau 10,20 miliar dolar AS, melonjak 170 persen dibanding tahun 2006 sebesar Rp53,73 triliun atau 5,97 miliar dolar AS. Sedangkan investasi yang berasal dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat Rp31,14 triliun atau 3,79 miliar dolar AS, naik 164,29 persen dari realisasi PMDN tahun 2006 Rp20,78 triliun atau 2,30 miliar dolar AS. Penghargaan Sementara itu, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Yogyakarta meraih penghargaan "Investment Award 2007" sebagai Kabupaten dan Kota Terbaik dalam menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Penghargaan terbaik kedua dan ketiga untuk kabupaten/kota diraih oleh Kabupaten Sragen dan Kabupaten Jembrana serta Kota Cimahi dan Kota Banjar Baru, Kalsel. Selain itu, penghargaan "Investment Award 2007" juga diberikan kepada perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terbaik. Untuk perusahaan terbaik kategori PMA berskala menengah diberikan kepada PT Faber Castell Indonesia dan kategori PMA besar diberikan kepada PT Frisian Flag Indonesia. Sedangkan penghargaan perusahaan terbaik kategori PMDN berskala besar diberikan kepada PT Parma Persada Nusantara dan kategori PMDN dari BUMN sebagai agen pembangunan diberikan kepada PT Aneka Tambang Tbk. Semua penghargaan tersebut diberikan atas kerjasama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah dan sebuah harian nasional.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007