Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dukungannya terhadap tekad Pertamina yang ingin menjadikan perusahaan nasional itu sebagai kawasan atau zona bebas korupsi. "Saya mendukung tekad Pertamina untuk menjadikan perusahaannya sebagai zona bebas korupsi. Wujudkan itu," kata Presiden ketika memberikan sambutan pada Peringatan 50 tahun Pertamina yang bertema "Dedikasi Bagimu Negeri" di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Selasa malam. Presiden meminta agar Pertamina benar-benar meninggalkan praktek bisnis yang menyimpang dan tidak sesuai aturan. Meskipun rezeki yang diperoleh halal, kata Presiden, tetapi jangan sampai menghalalkan segala cara. Presiden juga berpesan agar Pertamina terus melanjutkan proses transformasi dalam rangka mewujudkan tekad menjadi perusahaan minyak nasional berkelas dunia. Selain itu, Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta Wapres dan Ibu Mufidah Kalla juga meminta agar Pertamina meninggalkan paradigma dan mentalitas lama yang kerap mengandalkan pemerintah. "Lanjutkan pula pengembangan teknologi serta jalin kerja sama yang baik dengan semua pihak terutama di dalam negeri. Boleh bekerja sama dengan pihak luar negeri asal membawa keuntungan nyata bagi negara dan Pertamina," kata Presiden. Secara khusus, Presiden Yudhoyono mendukung tekad Pertamina menjadi perusahaan minyak nasional berkelas dunia. "Saya dukung cita-cita besar itu, wujudkan tekad itu," katanya. Presiden berharap, Pertamina melakukan refleksi dan evaluasi dengan cara membandingkan kinerjanya dengan perusahaan sejenis di negara lain untuk mengukur sejauh mana posisi Pertamina, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan minyak negara lain. Sementara itu, Dirut Pertamina Ari Sumarno mengharapkan Pertamina menjadi perusahaan yang mandiri, kompetitif, dikelola profesional dan menjalankan tangung jawab sosial dengan sebaiknya. Ari menambahkan, Pertamina terus melakukan pembenahan program besar-besaran yang disebut transformasi, yang dilakukan secara sistematis dan bertahap untuk menjadikan Pertamina sebagai perusahaan minyak nasional berkelas dunia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007