Semarang (ANTARA) - Masyarakat yang sudah mendaftar pada program mudik gratis dari beberapa daerah di sekitar Jakarta akan diberangkatkan mulai akhir Mei hingga awal Juni 2019 dengan berbagai tujuan di Provinsi Jawa Tengah.

"Rencananya, untuk pemudik yang menggunakan bus akan diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada 1 Juni mendatang, sedangkan pemudik yang menggunakan kereta api dan kapal laut, akan diberangkatkan lebih awal yakni 31 Mei 2019," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat di Semarang, Kamis.

Ia menyebutkan bahwa proses pendaftaran program mudik gratis tersebut sudah dibuka sejak April 2019 dan untuk pendaftaran mudik gratis, calon pemudik cukup menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) di Kantor Perwakilan Jateng, yakni di Jalan Prapanca II Nomor 11 Jakarta Selatan.

Ia memerinci untuk peserta mudik gratis dari Jakarta akan diangkut menggunakan 210 bus dari Pemprov Jateng pada pagi, sisanya 80 bus akan berangkat siang yang akan langsung menuju Wonogiri, dan 30 bus lainnya menuju Karanganyar.

Untuk kereta api, kata dia, rencananya ada tiga rangkaian gerbong kereta api yang akan diberangkatkan melalui Stasiun Pasar Senen pada 31 Mei 2019 dengan kapasitas angkut tiap rangkaian sekitar 600 orang pemudik dengan tujuan Solo, Semarang, dan Purwokerto.

Selain dari Pemprov Jateng, Kementerian Perhubungan juga akan menyiapkan 800 bus untuk mengangkut pemudik dari Jakarta menuju Solo, Semarang, Purwokerto, dan Wonogiri.

Bersamaan dengan itu, Kemenhub juga menyiapkan 75 truk untuk mengangkut sepeda motor para pemudik.

"Ada pula Kapal Ro-Ro yang disiapkan gratis dan mampu mengangkut 2.000 pemudik dan ribuan sepeda motor, rencananya akan diberangkatkan pada 31 Mei 2019 melalui Pelabuhan Tanjung Priok," katanya.

Satriyo mengharapkan dengan cukup banyaknya fasilitas mudik gratis itu dapat mengurangi pemudik sepeda motor di jalanan, memperlancar arus lalu lintas, serta menurunkan angka kecelakaan di jalanan selama arus mudik.
 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019