Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Rabu pagi, menguat menjauhi level 9.400 per dolar AS, karena membaiknya bursa regional akibat menguatnya bursa Wall Street, setelah dua hari lalu terpuruk. Nilai tukar rupiah naik menjadi 9.384/9.389 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya 9.405/9.434 per dolar AS atau menguat 21 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Rabu, mengatakan, faktor utama membaiknya rupiah, karena Bank Indonesia (BI) melepas cadangan dolar miliknya untuk menahan tekanan negatif terhadap rupiah. Selain itu juga didukung oleh membaiknya bursa regional menyusul menguat bursa Wall Street memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan rupiah, katanya. Menurut dia, BI diperkirakan akan tetap berada di pasar menjaga rupiah agar tidak melewati angka batas psikologis 9.400 per dolar AS. BI agak khawatir apabila rupiah berada di atas level 9.400 per dolar AS, kemungkinan untuk terus terpuruk akan terjadi, katanya. Rupiah, lanjut dia, pada pekan ini diperkirakan akan berada di kisaran antara 9.360 sampai 9.380 per dolar AS. "Kami optimis pasar masih positif terhadap rupiah pada hari berikut, karena aksi beli dolar AS menjelang hari Natal dan tahun baru mulai berkurang," katanya. Ia mengatakan, aktivitas pasar saat ini kurang bergairah, karena sebagian besar pelaku sudah meninggalkan pasar, mereka telah mempersiapkan diri untuk menyambut liburan Natal dan Tahun Baru. "Kami memperkirakan rupiah akan kembali menguat, karena sebagian pelaku kecil berspekulasi membeli rupiah," ucapnya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen sedikit berubah menjadi 113,33 yn, dan terhadap euro menjadi 1.4420 atau naik 0,1 persen. Dolar AS stabil terhadap yen, karena pelaku pasar melakukan penyesuaian posisi, katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007