Medan (ANTARA News) - Letjen (Purn) Dr.TB Silalahi menyatakan ada upaya penggagalan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Medan, Rabu. Syukur, kata Silalahi yang menjabat Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Keamanan, akhirnya Presiden sampai juga di Medan dan khususnya ke Istana Maimoon yang bukan saja dikenal di dalam negeri, tapi di internasional. Silalahi tidak merinci jelas siapa atau kelompok mana yang berencana dan termasuk apa tujuan untuk menggagalkan kedatangan Presiden ke Medan itu. Silalahi yang diberi gelar kehormatan Datuk Panglima Payung Negeri oleh para pembesar Kesultanan Deli, juga mengakui, panitia juga cukup repot menyiapkan acara di Istana Maimoon, karena kondisi istana peninggalan Kesultanan Deli itu kondisinya sangat menyedihkan seperti tidak terawat dan tinggal sedikit barang peninggalan kesultanan. Diharapkan dengan kedatangan Presiden SBY ke Istana Maimoon, kondisi Istana Maimon itu bisa nantinya akan lebih baik dari dewasa ini. Peringatan HKSN di Medan, itu memang sempat diwarnai unjukrasa meski akhirnya aksi itu tidak terlihat Presiden. Sekitar 30-an orang pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan, misalnya, mencoba menerobos pintu masuk lokasi acara peringatan HKSN di Lapangan Merdeka Medan. Aksi unjukrasa yang dilakukan mahasiswa dari sejumlah universitas di Medan itu, melakukan "longmarch" melewati Jalan Raden Saleh Medan menuju lokasi peringatan HKSN , sambil membagi-bagikan selebaran kepada penguna jalan, yang berisi tuntutan mereka kepada pemerintah. Aksi yang sempat menjadi perhatian warga akhirnya gagal karena mereka tidak bisa memasuki lokasi acara karena ditahan aparat dan sekelompok organisasi kepemudaan ( OKP). Tapi mereka sempat melakukan orasi yang meminta pemerintahan mewujudkan sosialisme Indonesia dan pertahankan kedaulatan NKRI. "Pemerintah harus segera mengentaskan kemiskinan, dengan mensejahterakan buruh, petani, nelayan dan menciptakan lapangan kerja seluasnya. SBY juga harus mengusut tuntas kasus korupsi, jual beli pulau, pelanggaran HAM serta merealisasikan anggaran pendidikan 20 persen serta menolak pemekaran daerah," kata koordinator aksi, Rizky. Unjukrasa lainnya adalah dilakukan front mahasiswa nasional yang melakukan longmarch dari kampus USU di Jalan Dr.Mansyur dengan rencana menuju Istana Maimoon Medan dimana Presiden juga melakukan kunjungan sekaligus makan siang di istana itu. Namun di Jalan Juanda, aksi itu ditahan dan dibubarkan aparat dan sejumlah mahasiswa itu terlihat dibawa aparat kepolisian. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007