Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api (Persero) menunda pencabutan tarif diskon kereta rel listrik (KRL) Ekspres AC Jabodetabek, yang sedianya dilakukan mulai 1 Januari 2008. Kepala Humas PT Kereta Api Daops I Jakarta, Akhmad Sujadi, di Jakarta, Rabu, mengatakan, penundaan pencabutan diskon tarif tiket KRL kelas bisnis itu diputuskan karena pengelola ingin memperbaiki sarana dan prasarana yang ada dahulu. "Salah satunya, yakni, memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk membeli tiket," katanya. Pembenahan lainnya yang akan dilakukan, seperti, melakukan operasi penertiban besar-besaran terhadap penumpang liar yang termasuk pula pembayaran tiket di atas KRL atau pembayaran yang dikoordinir oleh salah seorang penumpang. "Operasi penertiban itu, sebagai apresiasi dan penghargaan PT Kereta Api kepada konsumen yang aktif membeli tiket," katanya. Jika pencabutan diskon itu diberlakukan, harga tiket KRL AC akan naik. Jurusan Bogor-Jakarta Kota/Tanah Abang misalnya naik dari Rp11 ribu/orang menjadi Rp13 ribu/orang dan Bogor-Tanah Abang-Serpong dari Rp16 ribu/orang menjadi Rp18 ribu/orang. Selanjutnya, jurusan Bojonggede-Jakarta Kota/Tanah Abang dari Rp11 ribu/orang menjadi Rp13 ribu/orang, dan Depok-Jakarta Kota/Tanah Abang dari Rp9 ribu/orang menjadi Rp10 ribu/orang. Jurusan Bekasi-Jakarta Kota/Tanah Abang dari Rp8 ribu/orang menjadi Rp10 ribu/orang, Serpong-Jakarta Kota/Sudirman dari Rp8 ribu/orang menjadi Rp10 ribu/orang, dan Tangerang-Jakarta Kota/Sudirman dari Rp7.500/orang menjadi Rp9 ribu/orang. Sementara itu, salah seorang pelanggan KRL Jabodetabek, Ari (28), mengharapkan, agar pencabutan diskon dibatalkan saja, karena kondisi yang ada saat ini saja belum diperbaiki. "Buat apa dinaikkan tarifnya, kalau fasilitas yang ada masih acak-acakkan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007