London (ANTARA News) - Pele tidak heran terhadap Inggris yang kembali memilih pelatih asing kendati dia mengatakan itu tidak terpikirkan oleh bekas lawan-lawannya. Fabio Capello asal Italia diresmikan sebagai pelatih asing Inggris kedua pekan ini setelah menggantikan Steve McClaren yang dipecat bulan lalu. McClaren menggantikan pelatih asal Swedia Sven-Goran Eriksson usai final Piala Dunia 2006. "Beberapa waktu lalu saya bicara dengan kawan-kawan saya asal Inggris seperti Bobby (Charlton) dan mereka tidak menerima gagasan tentang pelatih asing," kata pemain asal Brazil itu ketika meluncurkan koleksi foto dari 1.283 golnya. Foto itu akan dilelang untuk menghimpun dana bagi "Goals for Life", proyek pengumpulan dana bagi rumah sakit anak-anak Brazil. "Tapi pertama dengan Eriksson dan kini dengan lainnya dan jangan lupa Inggris juga berusaha mendapatkan (Luiz Felipe) Scolari dua tahun lalu. Capello pelatih amat bagus dan sangat berpengalaman, jadi lihatlah apakah dia bisa memenangi sesuatu untuk Inggris." Pele mengatakan, dia tidak bisa membayangkan seorang pelatih asing menangani tim nasional Brazil. "Itu amat berbeda," katanya, seperti dikutip Reuters. "Saya pikir akan amat sulit bagi seorang pelatih asing menjadi pelatih di Brazil." Ditanya mengapa Inggris tidak menemukan pelatih dalam negeri yang bisa dipercaya untuk menangani tim nasional, Pele mengatakan mungkin tidak cukup percaya dengan pelatih warga Inggris sendiri. "Saya yakin terdapat pelatih muda yang bagus di Inggris," katanya. "Tapi saya tidak heran bshwa mereka tidak mendapat jabatan, karena Anda harus menjawab secara kepada masyarakat dan mungkin juga mereka tidak cukup dikenal, atau tidak cukup berpengalaman." Pele mengatakan dia senang terhadap Liga Utama Inggris, tapi mengatakan, tapi dikatakan itu karena merupakan "liga terkuat di dunia" dan tak ada jaminan sukses di tingkat internasional. "Lihat Belanda ketika mereka mencapai final dua kali Piala Dunia, tapi liga mereka tidak begitu tangguh," katanya. "Kemudian lihat Spanyol, mereka memiliki tim-tim hebat, tapi tidak begitu bagus pada turnamen besar. "Saya pikir dengan Inggris dan Jerman, masalah besarnya adalah mencetak para pemain muda. Di Jerman dalam 15 tahun itu tidak muncul pemain muda yang bagus, sementara di Inggris dasarnya tidak begitu bagus." (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007