Kota Gaza (ANTARA News) - Militer Israel membunuh sedikitnya tiga pejuang di Jalur Gaza tengah, Kamis, dalam operasi militer terakhir di wilayah yang dikuasai Hamas itu, kata sejumlah petugas medis. Muawiya Abu Hassanein, direktur pelayanan darurat di Gaza, semula mengatakan bahwa empat gerilyawan tewas namun kemudian merevisi jumlah kematian itu ketika salah satu dari korban ternyata masih hidup namun dalam kondisi kritis. Dua dari para korban itu, Walid Kalub (21) dan Mahmoud al-Mishal (27), adalah anggota-anggota sayap bersenjata Hamas, sementara korban ketiga, Jihad Seidam (18), anggota sayap bersenjata kelompok garis keras Jihad Islam. Delapan orang lagi cedera dalam bentrokan itu, termasuk seorang kamerawan untuk sebuah jaringan berita Barat, kata Hassanein, dengan menambahkan bahwa ambulan dilarang mendekati lokasi tembak-menembak untuk mangambil korban-korban lain. Seorang jurubicara militer Israel mengkonfirmasi bahwa pasukan telah bergerak memasuki Gaza pusat untuk operasi "rutin" di daerah itu, dan militer tidak menerima laporan mengenai ambulan yang ditembaki. Dua prajurit Israel cedera ringan dalam bentrokan itu, kata militer. Pasukan Israel yang didukung tank dan helikopter bergerak hampir satu kilometer memasuki Jalur Gaza pada pagi hari, tepat sebelah timur kamp pengungsi Maghazi, kata beberapa saksi mata Palestina. Beberapa jam kemudian sebuah roket yang ditembakkan pejuang Gaza mendarat sekitar 40 meter dari sebuah sekolah di Sderot pusat, sebuah kota Israel selatan yang menjadi sasaran serangan-serangan roket dari wilayah Gaza. Duabelas anak sekolah dirawat karena guncangan jiwa, kata polisi. Operasi itu dilakukan dua hari setelah gelombang serangan udara Israel di Gaza menewaskan 12 pejuang, termasuk pemimpin sayap bersenjata Jihad Islam -- pejuang paling senior Palestina yang dibunuh Israel dalam beberapa bulan ini. Israel melancarkan serangan-serangan darat dan udara di Gaza dengan tujuan menghentikan penembakan roket dan mortir yang hampir setiap hari dari wilayah itu ke kota-kota Israel dan posisi militer di dekat perbatasan. Dengan kematian-kematian terakhir itu, jumlah korban tewas dalam kekerasan Israel-Palestina menjadi 5.992 sejak meletusnya pemberontakan kedua Palestina pada 2000, sebagian besar dari mereka orang Palestina, menurut hitungan AFP. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007