Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara Koperasi dan UKM bekerja sama dengan pengusaha di Jeddah, Saudi Arabia, segera membuka "trading house" untuk memasarkan produk makanan dan kosmetika dari UKM di Indonesia pada awal 2008. "Gedung sudah dibangun dan persoalan teknis sudah selesai dibahas. Jadi kami targetkan awal 2008 `trading house` akan dibuka di Jeddah," kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Sri Ernawati, di Jakarta, Jumat. Kerjasama yang dikembangkan pemerintah dengan pengusaha yang selama ini aktif memasarkan produk UKM Indonesia di Jeddah tersebut menggunakan pola kemitraan yang diharapkan dapat saling menguntungkan kedua pihak. Menurut Sri Ernawati, kota Jeddah dipilih sebagai lokasi "trading house" UKM karena merupakan pintu masuk ke negara-negara Arab dan Afrika. Pembangunan "trading house" di salah satu kota terbesar di Arab Saudi itu diharapkan mampu menjadi solusi persoalan ekspor dan pemasaran produk-produk UKM di tanah air. Seperti diketahui, Kementerian Negara Koperasi dan UKM telah membentuk Lembaga Layanan Pemasaran-KUKM (LLP-KUKM) sebelumnya. Lembaga yang merupakan satuan kerja di bawah Kemenkop dan UKM tersebut berfungsi menjadi mediator UKM terhadap buyer di luar negeri. "Lembaga ini diarahkan untuk membantu UKM dalam memenuhi permintaan ekspor yang dikarenakan antara lain keterbatasan kapasitas maupun modal yang sulit dipenuhi UKM dan keterbatasan pengetahuan terhadap produsen ekspor," kata Sri Ernawati. LLP yang resmi beroperasi sejak 2007 itu saat ini telah memiliki mitra usaha di Bulgaria dan membentuk "trading house" di salah satu kota di negara itu. "LLP bermitra dengan perusahaan lokal yang telah mempunyai jaringan dan pengalaman dalam memasarkan produk kerajinan dari Indonesia," katanya. Dikatakannya, pertimbangan pemilihan lokasi di Bulgaria karena negara itu merupakan pintu masuk ke negara-negara lain di Eropa melalui Eropa Timur. "Ke depan pola `trading house` yang akan dikembangkan ini diharapkan dapat mengatasi masalah ekspor yang sering dihadapi oleh KUKM," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007