Jakarta (ANTARA News) - Kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu pagi diterjang banjir pasang atau rob kembali sehingga sekitar 4.000 rumah dari lima RW tergenang air. Kondisi terparah terjadi di RW 017 dengan ketinggian sempat mencapai 100 sentimeter, termasuk pula di Pasar Muara Baru dan jalan rayanya. Sedangkan ketinggian air di RW 01, 02, 03, dan 04, berkisar antara 20 sampai 50 cm. Ketua Dewan Kelurahan (Dekel) Penjaringan, As`ad, mengatakan, gelombang air pasang mulai terjadi pada pukul 07.00 WIB dan terparah terjadi di RW 017. "Ketinggian air mulai surut sekitar pukul 11.00 WIB dan ketinggiannya antara 70 sampai 80 sentimeter namun dampaknya banyak warga yang akan bekerja di tempat pelelangan ikan terpaksa libur dahulu," katanya. Kendati terjadi gelombang pasang, kata dia, warga belum ada yang mengungsi karena mereka sudah terbiasa dengan terjadinya fenomena alam tersebut. "Termasuk dengan prakiraan yang menyebutkan gelombang laut akan meningkat, tapi warga tetap waspada," katanya. Ia mengaku jika waktu gelombang pasang, berbeda dengan sebelumnya yang sudah berlangsung sejak pukul 06.00 WIB, padahal biasanya mulai 09.00 WIB. Sementara itu, kondisi permukaan air di pintu air Pasar Ikan saat ini sudah melebihi batas normal 160 cm, sedangkan kondisinya sudah mencapai 191 cm. "Ketinggian 191 sentimeter terhitung sudah mengalami penurunan dibandingkan pada pukul 08.00 WIB, yang mencapai 204 sentimeter," kata petugas pintu air Pasar Ikan, Zainal. Ia mengatakan sejak pukul 04.00 WIB, ketinggian permukaan air di pintu air Pasar Ikan sudah mulai mengalami peningkatan 160 cm. Kemudian, pada 05.00 WIB, menjadi 170 cm dan 06.00 WIB 180 cm, serta puncaknya pada 08.00 WIB mencapai 204 cm. "Akibatnya kawasan Pasar Ikan Muara Angke dan Muara Baru tergenang air pasang," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007