Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengutuk aksi bom bunuh diri di distrik Charsadda, Pakistan yang mengakibatkan lebih 50 orang meninggal dan 100 orang luka-luka. Pernyataan itu dikemukakan oleh Juru bicara Departemen Luar Negeri RI Kristiarto Soeryo Legowo di Jakarta, Sabtu. "Aksi bom bunuh diri yang dilakukan di sebuah masjid pada saat umat Muslim di daerah tersebut baru saja menyelesaikan shalat Idul Adha merupakan tindakan biadab dan bertentangan dengan nilai-nilai agama," katanya. Pemerintah RI, lanjut dia, mendukung sepenuhnya upaya Pemerintah Pakistan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas terjadinya aksi tersebut dan menghukum mereka sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Lebih lanjut, Pemerintah RI juga menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada Pemerintah Pakistan dan keluarga para korban. Bom yang berisi bahan peledak seberat 6-8 kilogram, paku dan bantalan peluru itu meledak Jumat (21/12) siang di masjid yang terletak dalam kompleks rumah Aftab Khan Sherpao, mantan menteri penerangan dan teman Presiden Pervez Musharraf. Kepolisian yakin ledakan bom ditujukan pada Aftab namun gagal. Sebelumnya Aftab juga pernah menjadi korban ledakan bom bunuh diri, April lalu, seusai pidato di Charsadda yang menewaskan 28 orang. Ledakan kali ini termasuk yang paling mematikan sejak Oktober lalu ketika terjadi dua ledakan bom bunuh diri yang mengakibatkan 139 orang tewas saat mengikuti parade pesta penyambutan mantan PM Benazir Bhutto.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007