Bangkok (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Thailand yang diangkat oleh militer, Surayud Chulanont, bersikukuh pemilihan umum (pemilu) pada hari Minggu berlangsung jujur dan adil, meski lebih dari sepertiga negara itu dalam keadaan hukum darurat. "Pemilu berlangsung transparan dan adil bagi setiap orang," kata Surayud sesudah memberikan suaranya di Bangkok. "Kami memperkirakan tingkat kehadiran pemilih yang tinggi, dan saya mendorong agar semua orang memberikan suaranya," ujarnya. Thailand melangsungkan Pemilu pertama setelah militer menggulingkan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dalam kudeta tidak berdarah pada September 2006. Pemilu itu bertujuan memulihkan demokrasi namun para pengecam mempertanyakan bagaimana bisa Pemilu berlangsung bebas dan adil karena di kerajaan itu masih banyak yang berada dalam hukum darurat. Partai besar milik Thaksin, Thai Rak Thai (Warga Thailand cinta sesamanya) dibubarkan sesudah terjadinya kudeta. Miliuner itu dilarang memasuki dunia politik dan dia tinggal di pengasingan di Inggris di mana dia memiliki klub sepakbola Manchester City. Namun, para sekutunya menjalankan Partai Kekuasaan Rakyat dan mereka berada di urutan depan dalam jajak pendapat pemilu, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007