Padang (ANTARA News) - Ketua Dewan Dakwah Indonesia (DDI) Sumatera Barat (Sumbar), Buya Mas`oed Abidin, mengatakan, ke depan perlu melakukan refungsionalisasi peran pemerintah dan tenaga ahli dalam menepis beragam isu yang beredar di tengah masyarakat, agar tidak sampai meresahkan dan menimbulkan kerugian bagi perekonomian. Buya Mas`oed Abidin, di Padang, Senin, berpendapat isu akan terjadi gempa dan tsunami yang meluas di sejumlah daerah belakangan ini, telah membuat warga di pesisir pantai barat Sumbar khawatir dan cemas. Karena itu, perlu untuk mengembalikan peran atau melakukan refungsionalisasi sesuai dengan fungsi dan keahlian masing-masing, supaya masyarakat tidak mudah termakan isu yang kebenarannya tidak jelas. "Masyarakat pun perlu menyadari dan mencari kebenaran sumber kepada yang ahli atas isu yang beredar, jangan terlalu cepat percaya," kata dia pula. Khusus di Sumbar, lanjut dia, terdapat istilah "Kerja beruntukan masing-masing" artinya ada orang-orang sudah punya jabatan atau posisi masing-masing. Justru itu, dia menyarankan agar masyarakat jangan menganalisa suatu isu sesuai dengan kemampuan sendiri dan harus diserahkan pada ahlinya. Menurut dia, masyarakat mudah terpengaruh isu, seperti akan terjadi gempa besar berkekuatan 8,5 SR yang berpotensi tsunami pada 23 Desember 2007. Kenyataannya, kata dia, sama sekali tidak terbukti ramalan itu, tetapi masyarakat sudah mengalami kerugian dalam berbagai aspek, diantaranya psikis dan ekonomi. Pusat perbelanjaan sepi, pengunjung objek wisata lengang, aktivitas masyarakat tidak nyaman, bahkan ada yang mengungsi. Karena itu, dia menghimbau masyarakat perlu menyadari dan mendengarkan pendapat pemerintah dan orang-orang pandai yang disiplin ilmunya pada bidang tersebut. "Tidak kalah pentingnya dalam menepis isu seperti itu, perlu meningkatkan rasa keyakinan terhadap Allah SWT," ujar dia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007