Medan (ANTARA) - Empat nelayan yang menjadi korban penembakan di perairan Selat Malaka mendapat penjagaan ketat saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit TNI AL Dr Komang, di Belawan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa malam. Sejumlah personil TNI AL berjaga di depan pintu masuk ruang perawatan keempat nelayan tersebut, dan tidak memberikan kesempatan kepada wartawan yang ingin mewawancarai ataupun mengambil gambar korban yang tengah menjalani perawatan medis itu. "Maaf Mas, kalau ingin mewawancarai atau minta keterangan dari mereka (nelayan, red) silakan minta izin dulu ke komandan," ujar salah seorang personil TNI AL itu, kepada wartawan televisi yang bermaksud ingin mengambil gambar di rumah sakit itu, Selasa malam. Namun larangan itu hanya berlaku bagi para pemburu berita, karena personil TNI AL yang bertugas menjaga itu memberikan izin kepada sejumlah kerabat yang ingin memastikan kondisi keluarganya, termasuk memastikan korban penembakan itu merupakan keluarga mereka. Sebelumnya diberitakan, kapal yang diperkirakan milik Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal I) Belawan KRI 532 dilaporkan telah menembaki sebuah kapal nelayan di perairan Kwala Langsa, Selat Malaka, sehingga mengakibatkan seorang nelayan tewas dan empat lainnya luka tembak. Seorang nelayan bernama Mahmud (56), penduduk Jl Yong Panah Hijau, Lorong Ridho, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, dilaporkan tewas di tempat kejadian, akibat peluru bersarang di bagian dada kirinya. Empat nelayan lain yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Rumah Sakit TNI AL Dr Komang, Belawan yakni Muklis (30), warga Jl Young Panah Hijau Lorong, Titi Besi, Kelurahan Labuhan Deli yang masih kritis karena kedua pahanya tertembus peluru. Tiga nelayan lainnya, Khairuddin (45), warga Pauh, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, dan Edi (40), warga Jl Young Panah Hijau menderita luka tembak pada bagian tangan kanan, serta Piyek (25), juga warga Jl Young Panah Hijau, mengalami luka tembak pada bagian kening. Hingga pukul 19.00 WIB, belum ada keterangan resmi dari pihak Lantamal I Belawan mengenai penyebab terjadi insiden di laut yang mengakibatkan korban jiwa nelayan dan beberapa lainnya luka tembak itu, termasuk kemungkinan penembakan terjadi terkait operasi penindakan pelanggaran hukum di laut oleh kapal nelayan tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007