Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah kawasan di pantai Jakarta Utara, Rabu, masih tergenang air pasang atau rob dengan ketinggian antara 5 centimeter sampai 40 centimeter. Data Posko Penanggulangan Banjir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, memperlihatkan genangan air itu terjadi di kawasan Muara Baru antara 30 centimeter sampai 40 centimeter, Jalan Enceng Muara Angke, Pluit dan Jalan Mandala Bahari antara 5 sampai 10 centimeter. Kemudian, di Jalan Muara Baru Raya, ketinggian genangan air antara 15 centimeter sampai 25 centimeter. "Genangan air pasang di sejumlah wilayah Jakut sudah mulai surut sejak pukul 08.00 WIB," kata petugas Posko Penanggulangan Banjir Pemprov DKI Jakarta, Rusli. Sementara itu, ketinggian permukaan air di Pasar Ikan pada pukul 09.00 WIB hanya 130 centimeter atau di bawah batas normalnya yang 160 centimeter. Kondisi demikian berbeda dengan ketinggian permukaan air pada Minggu (23/12) yang mencapai di atas angka 200 centimeter. Petugas posko penanggulangan banjir di Kelurahan Penjaringan, Ibrahim, mengatakan, saat ini genangan setinggi sekitar 40 centimeter masih terjadi di Jalan Raya Muara Baru yang mengarah ke pelabuhan. "Air tersebut berasal dari genangan air pasang yang terjadi pada pukul 08.00 WIB, tapi biasanya pada pukul 14.00 WIB akan surut kembali," katanya. Ia menyebutkan warga sendiri sampai sekarang belum ada yang mengungsi meski sejumlah kawasan pemukiman masih terlanda genangan air pasang, seperti, di RT 18 dan 19/17. "Warga belum ada yang mengungsi, karena mereka sudah menganggap biasanya adanya gelombang pasang itu," katanya. Sementara itu, lintasan kereta api yang melewati Stasiun Kampung Bandan setelah 10 hari terhenti akibat adanya genangan air pasang, sudah bisa digunakan untuk jalur yang menuju Senen saja terutama pada kereta api jarak jauh, seperti, Solo Balapan. "Sejak Selasa (25/12), lintasan yang menuju Senen sudah bisa digunakan, namun untuk ke arah Angke dan Tangerang masih belum bisa dilalui karena adanya genangan setinggi 12 centimeter," kata Kepala Humas PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta, Akhmad Sujadi. Ia mengatakan khususnya kereta rel listrik (KRL) Ciliwung Blue Line, sampai sekarang belum bisa dioperasikan, sampai menunggu genangan air di lintasan itu benar-benar surut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007