Denpasar (ANTARA News) - Hujan deras yang menguyur Bali secara terus menerus sejak Senin (24/12) telah merenggut nyawa sepasang kekasih, I Gede Suta Yasa (25) dan Ni Komang Martini (20) di dalam rumah yang tertimbun tanah longsor. Peristiwa naas itu terjadi saat Bali masih diguyur hujan lebat Rabu pagi di banjar Tengah Kecamatan Tegalalang, 35 Km timur laut Denpasar. Rumah yang dihuni korban ambruk ditimbun tanah tebing yang jebol pagi itu. Saksi mata, Wayan Rauh warga setempat menuturkan, Suta Yasa yang asal Kubutambahan Kabupaten Buleleng itu sehari-harinya sebagai pekerja swasta di Tegallang mengontrak rumah di tempat kejadian perkara (TKP). Ketika peristiwa terjadi dua sejoli berlainan jenis dalam satu kamar itu, tanpa disangka tebing diatas rumah kontrakan tiba-tiba jebol hingga menimbun rumah kontrakan tersebut. "Begitu peristiwa terjadi warga masyarakat telah berupaya menolong korban untuk menggali kamar yang ditimbun tanah lumpur itu. Selang berapa jam kemudian ke dua korban tersebut dapat diangkat sudah dalam keadaan meninggal," katanya. Paman Martini mengatakan, padahal kedua korban akan berencana melangsungkan perkawinan pekan depan, namun nasib berkata lain ajal telah menjemputnya lebih dahulu. "Kedua pasangan kekasih tersebut telah merencanakan akan `nganten` (nikah) minggu depan," katanya dengan pandangan menerawang. Sementara di pesisir utara pantai Buleleng, 80 Km utara Denpasar sekitar 16 KK terpaksa harus mengungsi ke tempat aman akibat rumahnya di sapu gelombang besar, saat umat Kristiani merayakan Natal 2007. Begitu juga di Desa Kusamba kabupaten Klungkung, 40 Km timur Denpasar puluhan rumah terendam air akibat hujan lebat yang tak henti-henti sejak Senin lusa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007