Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Jumat, melantik Jenderal Djoko Santoso sebagai Panglima TNI, kemudian Letjen Agustadi Sasongko Purnomo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), dan Marsekal Madya Subandrio sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau). Penetapan jabatan panglima TNI, Kasad dan Kasau yang baru dilakukan berdasarkan keputusan Presiden No.60 dan No.61/TNI/2007. Hadir pada acara tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla ,sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ketua DPR Agung Laksono, Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kapolri Jenderal Sutanto, Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan dan sejumlah pejabat TNI. Djoko Santoso adalah alumni Akademi Militer (Akmil) 1975. Kiprahnya di TNI AD lebih banyak dihabiskan di bidang intelijen dan menanjak namanya terutama sejak menjabat sebagai Panglima Kodam XVI/Pattimura sekaligus Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) di Maluku pada periode 2002-2003. Pria asal Solo kelahiran 8 September 1952 tersebut sebelumnya dipercaya menjadi Wakil Asisten Sosial Politik Kepala Staf Teritorial TNI pada 1998, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro pada 2000 dan setahun kemudian dipercaya menduduki kursi Panglima Divisi II/Kostrad. Djoko yang tamat dari pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1990 u, kemudian dipercaya sebagai Panglima Kodam Jaya periode Mei-Oktober 2003. Selanjutnya, ayah dari dua anak ini dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Kasad sejak 2003 hingga 2005 dan langsung ditunjuk sebagai orang nomor satu di matra darat menggantikan Jenderal Ryamizard Ryacudu. Kasad dan Kasau Sementara Letnan Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo merupakan lulusan Akmil 1974. Agustadi mengawali karir militernya sebagai Komandan Peleton 3/A Yonif Linud 305/17/I/K, Komandan Kodim 0106/Aceh Tengah, Wakil Asisten Operasi Kasdam I/Bukit Barisan, Kasdam XVII/Trikora, Panglima Divisi II/Kostrad, dan Panglima Kodam XVI/Pattimura. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Agustus 1952 itu pernah mengikuti Operasi Seroja di Timtim pada 1975, Operasi Pamungkas di Timor-Timur pada 1978, Operasi Kikis (Timtim) pada 1981, Operasi Kilat (Timtim) pada 1983, Operasi Jaring Merah di NAD (1991-1994) dan Operasi Nuri di Irian Jaya pada 2001. Penyandang Bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akmil 1974, menjadikan sosok Agustadi sebagai salah satu perwira tinggi TNI AD yang patut untuk memimpin matra darat. Sementara itu, Marsekal Madya TNI Subandrio adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1975 dan mengawali karir militernya sebagai Komandan Skadron 7 Pangkalan Udara (Lanud) Suryadharma Kalijati, Subang . Pria kelahiran Bandung 22 Maret 1953 itu, kemudian dipercaya sebagai Komandan Pangkalan Udara (lanud) Atang Sendjaya Bogor, Direktur Pendidikan Seskoau dan Wakil Komandan Seskoau. Lulusan Sekolah Penerbang 1977 itu, kemudian dipercaya untuk menjadi orang nomor satu di jajaran Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU serta Komandan Seskoau. Sosok pendiam ayah dari tiga putri itu, semakin menanjak karirnya sejak dipercaya untuk menjadi Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II, Asisten Logistik Kasau dan saat ini menjadi orang nomor dua di matra udara.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007