Surabaya (ANTARA News) - Pertandingan penuh gengsi antara tuan rumah Persebaya Surabaya dan Arema Malang berakhir imbang 1-1 (0-1) dalam pertandingan terakhir putaran kedua Liga Indonesia 2007 di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Minggu. Arema unggul lebih dulu lewat tendangan bebas Roni Firmansyah menit ke-dua, yang gagal diantisipasi kiper Persebaya, Dedi Sutanto. Gol balasan Persebaya baru tercipta menit ke-90 melalui tendangan jarak jauh Bejo Sugiantoro, yang gagak ditepis Hendro Kartiko. Pertandingan yang disaksikan sekitar 30 ribu penonton yang memadati stadion ini dipimpin wasit terbaik Indonesia dari Kota Kediri, Purwanto. Selain itu, ada ribuan suporter yang tidak bisa mauk ke dalam stadion. Kedua tim menampilkan permainan dalam tempo cepat, tinggi, dan keras. Buktinya, baru memasuki menit ke-lima, Purwanto mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Arema, Ponaryo Astaman dan Sutadji. Bahkan, Purwanto mengeluarkan dua kartu merah menit ke-83 kepada Antony Jomma Ballah (Persebaya) dan Sutaji (Arema) yang terlibat perkelahian pada menit ke-83. Peristiwa memalukan itu sempat membuat penonton emosi dengan melempari base ofisial Arema dengan botol minuman air mineral. Beruntung, situasi ini bisa dikendalikan aparat keamanan, meskipun pertandingan sempat terhenti sekitar tiga menit. Hasil imbang ini paling aman dan kemungkinan kecil berdampak terjadinya luapan emosional pendukung Persebaya yang lebih besar, misalnya, tindakan anarkis. "Gol Arema itu, karena blunder dan kurang konsentrasinya kiper kita (Dedi Sutanto)," kata pelatih Persebaya, Suhatman Imam. Ketua Umum Persebaya Arif Afandi mengatakan dukungan yang diberikan suporter Persebaya selama Arema ini merupakan cermin suporter Persebaya sesunguhnya. "Ini adalah real suporter Surabaya, dan itu membuktikan kalau suporter Surabaya tetap fanatik terhadap Persebaya," katanya usai pertandingan Persebaya menjamu Arema Malang. Suporter Persebaya dari berbagai elemen memang tak henti-hentinya menyanyi menyerukan yel-yel untuk mendukung Persebaya. Saat pertandingan belum dimulai mereka menyanyikan yel-yel di luar stadion. Apalagi saat bus yang mengangkut pemain Persebaya datang, mereka memberikan tepuk tangan sembari menyanyikan yel-yel. Sepanjang pertandingan pun mereka tak henti-hentinya menyanyikan lagu penyemangat bagi tim Bajul Ijo. Puncaknya ketika Bejo Sugiantoro berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-91, pendukung Persebaya langsung bergemuruh menyambut gol tersebut. Menyinggung tidak lolosnya Persebaya ke ajang Super Liga, Arif dengan menyesal dan meminta maaf ke semua masyarakat sepakbola Surabaya. "Saya minta maaf karena tidak bisa mengantarkan Persebaya ke Super Liga, tapi dengan doa, saya masih tetap akan mencoba lagi dengan jalan lainnya," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007