Semarang (ANTARA) - Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) berkomitmen terus memperkuat pendidikan politik yang positif bagi semua elemen masyarakat di Indonesia.

"Kami tidak akan pernah berhenti melakukan pendidikan politik yang positif bagi masyarakat dan akan terus memperkuatnya di basis-basis kita sebagai upaya mempertahankan ajaran ahlussunnah wal jamaah," kata Ida Fauziyah selaku inisiator JPNU pada acara "Doa Untuk Indonesia" di Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa Pemilihan Presiden 2019 sudah menjadi titik awal, di mana JPNU terus mengajak semua lapisan masyarakat untuk memberikan hak pilihnya.

"Hasilnya di Jawa Tengah, partisipasi pemilih sangat tinggi, sekitar 82 persen atau lebih tinggi dari Pilpres 2014, maupun pemilihan gubernur-wakil gubernur 2018," ujar mantan calon wakil gubernur Jawa Tengah itu.

Selain itu, lanjut dia, JPNU yang memberikan dukungan kepada pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin juga turut menyumbang suara yang cukup signifikan atau mencapai 77 persen.

Menurut perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, kunci dari kemenangan pasangan capres-cawapres Jokowi-Amin adalah solid.

"Semua bisa bersatu padu untuk memenangkan pasangan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin," katanya.

Pascapenyelenggaraan Pilpres 2019, Ida mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersatu sebab masa depan negara ini adalah hal yang paling utama.

"Kita juga berdoa pemimpin yang terpilih benar-benar amanah dan membawa rakyat Indonesia sejahtera, serta bisa membawa Indonesia semakin maju," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Ida mengapresiasi kader-kader JPNU Jawa Tengah karena partisipasi pemilih di daerahnya meningkat, bahkan beberapa daerah memperoleh penghargaan antara lain Kabupaten Pati, Grobogan, Wonogiri, Jepara, dan Kabupaten Semarang.

"Pemilih perempuan itu rata-rata lebih banyak. Dengan terlibat aktif, maka demokrasi di negara ini akan semakin berkualitas," katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua Muslimat NU Jateng Prof Ismawati, Ketua Fatayat NU Jateng Tazkiyatul Mutmainnah.

Adapula Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jateng KH M Yusuf Chudlori dan Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman.

Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori mengakui bahwa kalangan perempuan mempunyai kekuatan lebih dalam perpolitikan.

"Kita berharap JPNU terus melakukan pendidikan politik yang positif, termasuk masuk ke pesantren-pesantren," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019