Jakarta (ANTARA News) - Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan pertama tahun baru ini diperkirakan melanjutkan kenaikannya didorong aksi belanja usai libur panjang. "Seusai libur diharapkan pasar kembali meriah didorong oleh pelaku pasar yang kembali ke pasar," kata Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA di Jakarta, Selasa. Namun, kata Luki, kondisi bursa regional, terutama masih adanya tekanan ekonomi global masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Kondisi perekonomian global yang masih dikhawatirkan yaitu tekanan inflasi karena fluktuatifnya harga minyak dan menurunnya daya beli masih membayangi para pelaku pasar, tambahnya. "Hanya saja masih ada optimisme, dengan ekonomi makro yang masih membaik akan mendorong indeks BEI naik di awal tahun ini," katanya. Selama pekan terakhir tahun lalu, IHSG ditutup di 2.745,826 atau mengalami kenaikan sebesar 87,849 poin (3,3 persen) dibanding penutupan pada pekan sebelumnya di 2.657,977. Sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan ditutup menguat 20,811 poin (3,59 persen) menjadi 599,821 dibanding pada pekan sebelumnya yang berada di posisi 579,010. Indeks BEI pada pekan lalu lebih dipengaruhi pergerakan bursa regional, terutama bursa Wall Street AS yang berkurangnya terhadap tekanan krisis kredit "subprime mortgage". Kenaikan indeks ini juga didorong oleh program "window dressing" (memperbaiki portofolio sahamnya di bursa) menjelang penutupan akhir 2007, meski pada penutupan akhir tahun pasar global kembali mengalami tekanan terhadap fluktuatif harga minyak yang dikhawatirkan mendorong inflasi dan rendahnya daya beli masyarakat AS dalam masa libur akhir tahun. (*)

Copyright © ANTARA 2008