Surabaya (ANTARA News) - Kepala Kantor SAR Surabaya, Kolonel Laut (P) Trikora Harjo, mengaku kesulitan mengevakuasi korban banjir di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, meski ia sudah menurunkan 150 orang dalam timnya. "Kami kesulitan mencari `guide` sebagai penunjuk jalan saat melakukan evakuasi korban di darat, sehingga kesannya di masyarakat sepertinya kami lamban," katanya kepada ANTARA News di Surabaya, Selasa. Sebelumnya, beberapa warga korban banjir di Bojonegoro, terutama yang kawasannya tergolong terpencil dan sulit dijangkau sarana darat mengaku banyak yang belum menerima bantuan. "Ada bantuan yang dijatuhkan dari helikopter jatuhnya tidak tepat, yaitu ke beberapa kawasan yang jauh dari konsentrasi korban banjir. Jadi kami sulit meraih paket bantuan tersebut," kata Agus Riyadi, warga Dusun Gunung Gedeng, Desa Trucuk. Trikora mengemukakan, kesulitan itu antara lain, terjadi saat tim gabungan dari Koarmatim, Marinir dan SAR Surabaya membawa perahu karet untuk menuju lokasi paling parah. Namun di tengah jalan, mereka dicegat korban lain yang juga minta dibantu dievakuasi. "Karena itulah, untuk menuju ke lokasi yang lebih parah, kami kesulitan, karena tidak mungkin menolak permintaan warga lain yang juga butuh bantuan segera," katanya menjelaskan. Sementara evakuasi lewat udara yang mengerahkan tiga helikopter (dua dari SAR dan satu unit dari Wing Udara Koarmatim), Kolonel Trikora mengemukakan, pihaknya sering menemukan warga yang berada di atap rumah menolak dievakuasi. "Setelah didekati tim kami, warga tidak mau dievakuasi dan mereka hanya meminta dikirimi makanan dan minuman. Ini juga memberi kesan seolah-olah masih banyak warga yang terjebak di atap rumah dan tidak tertolong," katanya menambahkan. Mengenai distribusi makanan yang tidak merata, perwira TNI AL yang juga menjabat Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda itu mengemukakan, pihaknya hanya menjalankan distribusi yang sudah ditentukan oleh Pemkab Bojonegoro. "Kalau ada daerah yang belum terjangkau, itu wewenang Pemkab setempat, karena kami sebagai pelaksana. Pemkab yang memiliki data lengkap mengenai kondisi warga yang perlu bantuan makanan," katanya. Ia juga menjelaskan, kini pihaknya juga mulai merencanakan pengiriman bantuan helikopter dan personel di darat untuk membantu korban banjir di Kabupaten Lamongan. Direncanakan bantuan itu akan dilaksanakan Rabu (2/1) mendatang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008