Jakarta (ANTARA News) - Ketinggian air terus meningkat melebihi ambang batas normal dan memasuki tahap siaga di di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, dan Depok, Rabu siang, sehingga beberapa daerah tergenang banjir yang cukup parah hingga mencapai dua meter. "Tinggi air saat ini di Pintu Air Manggarai mencapai 820 sentimeter, sedangkan di Pintu Air Ciliwung Depok tinggi airnya adalah 210 sentimeter," kata petugas Posko Banjir Jakarta Selatan, Suparwan, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu. Menurut Suparwan, ketinggian air di kedua pintu air telah memasuki tahap siaga karena telah melewati ambang batas normal. Ambang batas normal di Pintu Air Manggarai adalah 750 sentimeter, sedangkan ambang batas normal di Pintu Air Ciliwung Depok adalah 200 sentimeter. Hal tersebut menandakan ketinggian air yang terus meningkat, karena pada pukul 06.00 WIB, ketinggian air di kedua pintu air masing-masing adalah 800 sentimeter (Manggarai) dan 190 sentimeter (Depok). Tahap siaga mulai diterapkan di Pintu Air Manggarai pada Rabu (2/1) pada sekitar pukul 04.00 WIB ketika ketinggian air mulai mencapai 750 sentimeter. Sedangkan daerah yang terkena banjir yang cukup parah akibat meningkatnya ketinggian air di Pintu Air Manggarai adalah di pemukiman warga di bantaran Kali Ciliwung, antara lain di Bukit Duri, Kebon Baru, Kampung Pulo, Bidaracina, dan Cawang. Banjir yang melanda pemukiman warga di daerah tersebut dipantau memiliki ketinggian air antara 50 hingga 200 sentimeter. Sementara itu, Suparwan juga menuturkan tinggi air di Pintu Air Pesanggrahan adalah 125 sentimeter (batas normal 150 sentimeter) dan Pintu Air Krukut Hulu adalah 80 sentimeter (batas normal 100 sentimeter). Meski masih di bawah batas normal, tetapi sejumlah daerah di sekitar Kali Pesanggrahan, misalnya di Bintaro, Petukangan Utara, Petukangan Selatan, dan Ulujami, menderita genangan air setinggi 30 sentimeter. Selain ketinggian air yang terus meningkat, informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya menyatakan hujan deras juga menyebabkan sejumlah ruas jalan di ibukota tergenang dan sejumlah lampu lalu-lintas mati, antara lain di Jalan Ampera dan Jalan Barito (Jakarta Selatan), serta Jalan Kayu Putih (Jakarta Timur). (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008