Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Agung Laksono mengatakan, peningkatan total alokasi belanja Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) 2008 sebesar 13,2 persen dibandingkan APBN 2007 harus mampu mendorong kemajuan sektor ekonomi riil. "Saya berharap yang penting bisa mendorong sektor ekonomi riil. Meskipun kenaikan cukup besar, tapi nyatanya selama ini sektor ekonomi riil belum banyak bergerak," katanya menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Istana Negara Jakarta, Rabu. Menurut Agung, peningkatan anggaran 2008 akan memiliki arti apabila sektor riil dapat berjalan dengan baik. Namun, jika ternyata sektor rill kurang banyak bergerak maka penyerapan anggaran harus diupayakan secara maksimum. "Jangan sampai penyerapan anggaran rendah seperti pada waktu-waktu sebelumnya," katanya. Agung juga berpendapat bahwa hal prioritas yang harus dilakukan pemerintah dengan adanya peningkatan anggaran adalah melaksanakan program-program pembangunan yang memberi dampak pada penciptaan lapangan pekerjaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan. "Jangan ada korupsi-korupsi lagi-lah, dan itu diharapkan semua laporan keuangannya baik," katanya. Dalam acara itu Presiden menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2008 kepada para menteri/ketua lembaga negara selaku pengguna anggaran, Menkeu sebagai Bendahara Umum Negara dan semua gubernur. Acara penyerahan DIPA ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena diserahkan langsung oleh Presiden kepada Gubernur. Sebelumnya DIPA untuk daerah diserahkan kepada para menteri atau pimpinan lembaga negara mewakili presiden kepada para Gubernur di Ibukota Provinsi. DIPA yang diserahkan langsung oleh presiden meliputi DIPA sektoral untuk instansi pusat dan daerah kementerian negara/lembaga sebanyak 6.072 dengan nilai Rp275,1 triliun, DIPA tugas pembantuan untuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) propinsi/kabupaten/kota sebanyak 5.347 DIPA dengan nilail Rp11,8 triliun dan DIPA dekonsentrasi sebanyak 1.909 DIPA dengan nilai Rp24,9 triliun. Total alokasi belanja APBN 2008 senilai Rp854,6 triliun atau naik 13,2 persen dibanding APBN 2007 Rp755,3 triliun. Jumlah itu terbagi atas anggaran belanja pemerintah pusat Rp573,4 triliun dan anggaran untuk daerah Rp281,2 triliun. Dari alokasi anggaran belanja pemerintah pusat, belanja pegawai Rp128,3 triliun, belanja barang Rp69,4 triliun, belanja modal Rp95,4 triliun, bantuan sosial Rp66,2 triliun dan pembayaran bunga utang, subsidi dan belanja lain-lain Rp214,1 triliun. Anggaran untuk daerah terbagi atas dana perimbangan sebesar Rp266,8 triliun dan dana otonomi khusus dan penyesuaian sebesar Rp14,4 triliun. Sementara itu, APBN 2008 juga mengalokasikan dana dalam jumlah signifikan kepada lima departemen/lembaga yakni Departemen Pendidikan Nasional sebesar Rp49,7 triliun, Departemen Pertahanan Rp36,4 triliun, Departemen Pekerjaan Umum Rp36,1 triliun, Polri Rp 23,3 triliun, dan Departemen Kesehatan Rp19,7 triliun.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008