Lamongan (ANTARA News) - Sekjen DPP PKB, Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) mengunjungi korban banjir di bibir Sungai Bengawan Solo di Dusun Kleco, Desa Watang Panjang, Kecamatan Karang Binangun, Lamongan, Rabu (2/1), dengan menumpang sebuah perahu. Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu mengunjungi ratusan korban banjir di dusun setempat yang tidak mau dievakuasi sejak tergenang banjir (30/12) lalu. Dalam kunjungan itu Yenny sempat berdialog dengan korban di masjid yang ada di atas tanggul dan makan bersama dengan nasi bungkus yang disiapkan tim Posko PKB Peduli Banjir dari Kecamatan Karang Binangun, Lamongan. "Pemerintah sangat gagap dan terlambat dalam menangani bencana. Saya sudah mengunjungi beberapa lokasi banjir di Jateng dan Jatim. Semua lokasi rawan bencana itu sebenarnya sudah diprediksi tetapi pemerintah tidak mendirikan posko dan tidak melakukan proses evakuasi," katanya. Menurut Yenny, pemerintah pusat seharusnya turun ke lokasi bencana karena lokasi bencana sudah lintas provinsi tetapi Menko Kesra tidak melakukan apa-apa. "Masya pemerintah kalah dengan swasta. Saya saja yang tidak punya fasilitas dan dana banyak sudah meninjau langsung ke lokasi korban banjir," katanya. Pada kesempatan tersebut Sekdes Watang Panjang, Bianto mengatakan di bibir Sungai Bengawan Solo di Desa Watang Panjang dihuni sekitar 191 KK yang berjumlah 1.045 jiwa. Sejak puluhan tahun lalu banjir terakhir terjadi 1994. "Warga di dekat bibir Sungai Bengawan Solo hanya 40 persen yang mau mengungsi ke tempat yang aman, 60 persen memilih bertahan dengan tempat barang di atap rumah. Tetapi mereka sudah mengamankan hewan dan sepeda motor di tempat yang aman. Kami sudah menghimbau mereka agar mau dievakuasi namun mereka mengatakan bisa mengantisipasi," katanya. Usai meninjau lokasi banjir di Lamongan, rombongan kemudian menuju Bojonegoro untuk menyerahkan bantuan ke Pesantren Ceweng yang dikabarkan empat orang santrinya tewas terkena banjir.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008