Lisbon (ANTARA News) - Isu kontroversial mengenai keamanan dan keselamatan mengemuka menjelang berlangsungnya perlombaan akbar Reli Dakar yang berlangsung bulan ini dan panitia menyatakan isu itu merupakan faktor prioritas mereka. Dua lintasan awal akan dilangsungkan di Portugal sebelum para peserta melanjutkan perjalanan ke Maroko, Mauritania dan Senegal, sedangkan Mali dihindari dengan alasan keamanan. Dua lintasan yang sudah dipastikan dibatalkan April lalu di kawasan barat negara Afrika, berdasar rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri negara itu. "Ada sedikit ketidakstabilan di kawasan itu dan kami merasa lebih baik menghindari kawasan itu demi keamanan para peserta," kata Etienne Lavigne, direktur pelaksana reli dari Prancis dikutip AFP. Absennya Mali berarti baik bagi Mauritania yang akan menjadi tuan rumah pada 13 Januari di daerah ibukota Nouackchott. Namun bukan berarti tidak ada risiko di Mauritania. Panitia Penyelenggara hanya memberi lampu hijau minggu lalu untuk melewati kawasan Afrika itu kendati masalah keamanan menjadi mengemuka karena dikhawatirkan adanya serangan dari jaringan Al-Qaeda. Mauritania mengumumkan akan menurunkan petugas keamanan sebanyak 2.000 tentara serta polisi sebanyak 2.000 orang untuk menjaga kawasan yang dilewati para peserta yang akan berlomba di kawasan itu antara 11 sampai 19 Januari. "Kami akan melewati Mauritania karena kelihatannya masalah keamanan sudah diatasi di kawasan itu," kata Lavigne. "Tidak ada yang perlu ditakuti. Segala sesuatunya yang dikhawatirkan sudah diatasi," kata Menteri Dalam Negeri Yall Zakaria. Zakaria mengatakan, ia sudah berbicara dengan panitia reli dan menyatakan "bahwa segala sesuatu yang diperlukan agar peserta reli dapat melewati kawasan negara itu secara aman dan tenang sudah dilakukan sebaik mungkin." Kendati masalah keamanan dan keselamatan dalam perlombaan mengemuka, para peserta menyatakan siap tempur untuk memenangi perlombaan akbar itu. Peterhansel dan Despres akan terlibat dalam kompetisi ketat termasuk si juara dua kali Carlos Sainz dan juara kategori sepeda motor 2006 Marc Coma. Pereli dari Spanyol, Coma, mengalami kecelakaan tahun lalu dalam Reli Dakar padahal sebelumnya ia sudah mendominasi. Ia mengatakan akan mencoba tidak mengulang kesalahannya itu sedangkan rekan senegaranya Sainz merasa percaya diri akan mendulang sukses untuk ketiga kalinya. Pereli berusia 45 tahun itu menyatakan lintasan yang membelah Mauritania, dari 11 hingga 19 Januari, merupakan lintasan kunci bagi peserta untuk memenangi perlombaan. "Kemenangan ditentukan pada lintasan itu (di Mauritania)," kata Sainz, yang akan menggenjot Volkswagen Touareg. "Di situlah pertarungan terjadi," kata Sainz, yang mengaku ia kalah pengalaman dalam reli itu dibanding Peterhansel, juara tahun lalu yang membawa bendera Mistubishi. Sainz, juara reli 1990 dan 1992, memenangi lima lintasan tahun lalu pada Reli Dakar namun berada di urutan kesembilan pada akhir reli karena mengalami masalah mesin kendaraan. "Bagi saya, yang penting bukan memenangi lintasan tetapi memenangi Reli Dakar. Itu sebabnya saya mengadakan persiapan sepanjang tahun untuk mengikuti acara perlombaan ini," kata pereli dari Spanyol itu. Perlombaan Reli Dakar 2008 akan diikuti peserta sepeda motor sebanyak 272 orang sedangkan mobil sebanyak 214, truk sebanyak 102 serta tim 20, dari sekitar 50 negara.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008