Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Myanmar, Jenderal Thein Sein, pada 14 - 15 Januari akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia bagi pembicaraan upaya peningkatan hubungan kerjasama bilateral antara kedua negara. "Dubes Myanmar menyebut kunjungan ini 'goodwill visit', tetapi kita akan memberi perlakuan secara 'official visit' pada kunjungan itu," kata Jurubicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Menurut Dino, PM Thein Sein akan didampingi enam menteri, yaitu Menteri Pertanian dan Irigasi, Menteri Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi, Menteri Perdagangan, Menteri Energi, Menteri Perhubungan dan Menteri untuk Kemajuan Perbatasan dan Pembangunan Nasional. "Komposisi delegasi ini mencerminkan keinginan pemerintah Myanmar meningkatkan hubungan bilateral yang cukup komprehensif dengan Indonesia," katanya. Pertemuan PM Myanmar dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya bertemu saat KTT ASEAN di Singapura Desember 2007, imbuhnya. Namun, kunjungan ini merupakan kedatangan PM Thein Sein yang pertama ke Indonesia. Volume perdagangan Indonesia dan Myanmar saat ini masih rendah, karena pada 2006 hanya mencapai 157 juta dolar AS, dengan surplus 118 juta dolar untuk Indonesia. Sementara pada Januari sampai Juni 2007 tercatat total perdagangan 145 juta dolar dengan surplus untuk Indonesia 100 juta dolar. Mengenai kondisi politik di Myanmar, Pemerintah Indonesia, lanjut Dino, tetap ingin agar Mynmar maju dan berjanji melanjutkan proses demokratisasi atau 'roadmap to democracy' yang saat ini sudah dilakukan hingga tahap ketiga dengan melakukan konvensi nasional. "Kita ingin proses demokrasi di Myamar berlangsung secara inklusif dan konprehensif yang berarti mereka perlu merangkul tokoh-tokoh di luar proses 'roadmap to democracy ini," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008