Semarang (ANTARA News) - Penduduk di Jawa Tengah yang menjadi korban bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang saat ini tengah dirawat inap di rumah sakit (RS) tidak akan dipungut biaya sepeser pun. "Sesuai instruksi Gubernur Jateng, semua korban bencana alam di Jateng yang dirawat inap di RS biayanya digratiskan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Hartanto, di Semarang, Kamis. Menurut Hartanto, kini ada delapan korban tanah longsor di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang tengah dirawat di RS Dokter Moewardi Solo. Mereka selama dirawat di RS tidak akan dipungut biaya apa pun. Semua biaya perawatan korban bencana alam yang dirawat di RS, kata Hartanto, nantinya akan ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. "RS memang diminta menalangi terlebih dahulu biaya perawatan korban bencana alam, nanti akan diganti Pemprov Jateng," katanya. Ia menjelaskan, Dinkes Jateng telah mengirimkan obat-obatan senilai Rp1,5 miliar lebih di beberapa daerah bencana alam untuk membantu masyarakat yang menjadi korban maupun terkena penyakit. Obat-obatan yang telah dikirim ke daerah terkena bencana alam, antara lain, antibiotik, infus, obat gatal, oralit, obat batuk, dan obat flu. "Jika terjadi kekurangan maka pasokan obat akan ditambah lagi," katanya. Hartanto mengingatkan penduduk agar mewaspadai serangan penyakit infeksi pernapasan atas (ISPA), penyakit kulit, diare, dan leptospirosis, terutama di daerah bencana banjir dan tanah longsor. Sementara itu, Gubernur Jateng, H. Ali Mufiz mengatakan, Pemprov Jateng hingga kini belum bisa merinci jumlah kerugian akibat bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang terjadi di beberapa daerah. "Kita belum bisa menghitung jumlah kerugian karena musim hujan diperkirakan masih terjadi hingga bulan Januari 2008. Jika musim hujan usai baru kita dapat menghitung jumlah kerugian material akibat bencana," katanya. Ia mengatakan, langkah paling utama yang dilakukan Pemprov Jateng saat ini adalah tindakan tanggap darurat, seperti mengevakuasi dan menyelamatkan para korban bencana alam di provinsi ini. Gubernur meminta berbagai pihak untuk ikut membantu masyarakat Jateng yang terkena musibah bencana alam banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. "Kita harus mengutamakan kebersamaan dalam menangani korban bencana alam," katanya pada acara "Penyerahan Daftar Isian Proyek Anggaran (DIPA) APBN dan Dokumen Pelaksanaan APBD 2008 Jateng".(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008