Surabaya (ANTARA News) - Seusai dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kampus Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, 17 Desember 2007 lalu, 192 perwira muda TNI AL kini kembali mengikuti pendidikan di Akademi TNI AL (AAL), Surabaya. Ratusan perwira dengan pangkat letnan dua itu, kembali ke kampus Bumimoro untuk mengikuti Pendidikan Perwira Siswa (Dikpasis) yang dibuka oleh Gubernur AAL, Mayjen TNI (Mar) Agung Widjajadi S di Surabaya, Jumat. Gubernur AAL dalam sambutannya mengatakan, Dikpasis merupakan bagian dari sistem pembinaan personel, khususnya dalam penyediaan sumber daya manusia perwira TNI AL yang berkualitas, memiliki visi serta integritas pribadi yang kuat dan profesional. "Pengabdian yang akan dijalani perwira muda membentang luas ke depan dan penuh tantangan. Ini adalah medan pengabdian yang menjadi pilihan para perwira sendiri. Oleh karenanya, kalian harus berhasil menjadi perwira yang profesional dan menjadi kebanggaan kita semua," katanya. Ia mengemukakan, perlakuan yang diberikan terhadap para perwira siswa akan berbeda dengan perlakuan terhadap para kadet. Para pasis telah menjadi seorang perwira, sehingga dituntut lebih dewasa dan mandiri. Namun demikian, Gubernur AAL tetap mengingatkan, agar mereka tidak beranggapan bahwa selama pendidikan, para perwira siswa ini sudah tidak lagi terikat dengan aturan-aturan sebagaimana saat menjadi kadet. "Kedewasaan berpikir dan bertindak yang diberikan merupakan suatu tanggung jawab yang harus dijaga. Hal ini merupakan suatu kepercayaan. Jangan sampai kepercayaan ini menurunkan nilai yang telah diperoleh semasa kalian menjadi kadet," katanya menambahkan. Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu mengaku, tidak menghendaki kedisiplinan para pasis merosot, kemampuan jasmani melemah serta tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menurun. "Tantangan tugas ke depan akan semakin berat dan penuh dengan dinamika, seiring dengan isu global yang berubah dengan cepat," kata jenderal Marinir berbintang dua itu. Dikatakannya, penegakan hak asasi manusia, demokratisasi, dan transparansi hukum menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari. Semua itu, harus menjadi perhatian prajurit TNI AL dalam melaksanakan tugas. Dikpasis mulai tahun ini akan berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, selama setahun semuanya dilaksanakan di kampus AAL. Kali ini di AAL selama tiga bulan dan tiga bulan di Komando Latihan (Kolat).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008